II. METODE DAN DESAIN PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian
A. Peranan metode dalam penelitian
Dari segi Etimologi, metode berarti jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan. Sehingga metode penelitian merupakan jalan atau cara
yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian. Pengertian tersebut
menunjukkan bahwa metode sangat berperan penting dalam kegiatan
penelitian. Adapun peranan metode tersebut, dapat dilihat dari
penjelasan berikut.
- Untuk memperoleh suatu pengetahuan baru yang memiliki nilai ilmiah
tinggi dalam kegiatan penelitian, diperlukan cara atau metode yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode atau cara yang digunakan
sangat menentukan kualitas (mutu) dari pengetahuan yang diperoleh.
- Kebenaran merupakan tujuan akhir penelitian. Taraf kebenaran yang
diperoleh ditentukan oleh penggunaan metode. Dengan menggunakan metode
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka dapat diperoleh
suatu kebenaran yang memiliki nilai ilmiah tinggi pula.
B. Syarat – syarat metode penelitian
Syarat yang harus dipenuhi metode penelitian sbb.
- Mampu menghasilkan data yang obyektif
yaitu data yang apa adanya, dan tidak dicampuri oleh unsur – unsur pribadi peneliti.
- Mampu menghasilkan data / fakta yang valid
yaitu data yang memiliki kesesuaian dan keserasian yang tinggi dengan kenyataan yang ada.
- Mampu menghasilkan data / fakta yang reliable
yaitu data yang memiliki ketepatan yang tidak berubah setiap waktu
Selain metode penelitian, juga dikenal istilah metodologi penelitian.
Metodologi berarti ilmu yang mempelajari tentang metode. Sehingga
Metodologi penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang metode –
metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian.
2.2 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan
menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai
dengan tujuan penelitian. Desain memberikan pegangan yang jelas kepada
peneliti, menentukan batas – batas penelitian, serta memberikan gambaran
mengenai macam – macam kesulitan yang akan dihadapi saat melakukan
kegiatan penelitian.
A. Bentuk Desain Penelitian
Adapun beberapa bentuk desain penelitian, yaitu.
- Desain Survey
Bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya
besar, dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu. Survey
dapat digunakan dalam penelitian bersifat Eksploratif, Deskriptif
maupun Eksperimental. Untuk memperoleh keterangan dapat digunakan
quesioner atau angket, wawancara atau interview, observasi langsung atau
kombinasi dari teknik-teknik pengumpulan data itu. Berdasarkan data itu
dapat diuji kebenaran hipotesis atau kebenaran asumsi tertentu.
2. Desain Case Study
Case Study adalah berbentuk penelitian yang mendalam tentang suatu
aspek lingkungan sosial. Case Study dapat dilakukan terhadap seorang
individu.
3. Desain Eksperimen
Dalam desain Eksperimen terdapat kelompok yang disebut : kelompok
eksperimen, yaitu kelompok yang secara sengaja dipengaruhi oleh
variabel-variabel tertentu. Ada pula kelompok Kontrol, yaitu kelompok
yang tidak dipengaruhi variabel-variabel itu.
B. Cara Menentukan Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Agar kesimpulan yang diperoleh nanti dapat dipercaya, maka penelitian
harus berusaha membentuk 2 kelompok yang sama atau bersamaan untuk
dijadikan kelompok kontrol dan eksperimen. Ada beberapa cara yang
dilakukan :
- Kelompok yang Sejodoh
Kelompok yang anggotanya mempunyai jodohnya dalam kelompok eksperimen
- Kelompok yang Bersamaan
Mengutamakan kesamaan distribusi ciri-ciri dalam keseluruhan kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
2. Kelompok yang sama
Dalam disain eksperimen seperti ini, kelompok yang sama diselidiki dua kali pada saat yang berlainan.
3. Kelompok Atas Pilihan Acak
Kelompok dapat pula dibentuk berdasarkan atas pilihan acakan atau random dari sampel yang ada.
C. Beberapa Jenis Desain Eksperimen
1. Desain Eksperimen Berdasarkan Perbedaan
Perbedaan hanya pada satu ciri, yakni jenis kelaminnya, kelompok yang
satu terdiri atas wanita saja dan kelompok yang lain adalah pria.
2. Desain Post – Eksperimen
Dalam disain ini kita pilih kelompok yang sama atau hampir sama
melalui prosedur penjodohan, yang satu dijadikan kelompok eksperimen ( K
e ) dan yang lain kelompok kontrol ( K
k ).
3. Desain Pra dan Post – Eksperimen
Dalam disain ini dibentuk kelompok eksperimen ( K
e ) dan kelompok kontrol ( K
k ) yang telah dijodohkan.
III. METHODE SAMPLING
Populasi suatu penelitian adalah keseuruhan subyek yang harus kita
selidiki dalam melaksanakan suatu penelitian. Yang termasuk subyek
penelitian adalah semua individu yang akan kita selidiki. Kedalam
pengertian individu ini termasuk didalamnya adalah manusia, hewan,
tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda mati.
Pengambilan sampel penelitian tidak dapat dilakukan secara sembarang,
tetapi harus mengikuti teknik-teknik tertentu agar sampel yang dipilih
nanti benar-benar representative, yakni sampel yang benar-benar dapat
mewakili populasi. Pengambilan sampel yang akan dipergunakan harus
memperhatikan tujuan penelitian dan sifat serta keadaan populasi.
Beberapa istilah yang sering kita jumpai dalam penelitian antara lain :
Subyek penelitian yaitu keseluruhan individu yang akan diselidiki.
Obyek penelitian yaitu setiap gejala atau peristiwa yang akan kita
selidiki, baik itu gejala alam ( natural phaenomena ) maupun gejala
kehidupan ( life phaenomena ). Sedangkan tempat penelitian menyatakan
lokasi/daerah/wilayah dimana penelitian itu dilakukan.
Variabel merupakan aspek dari gejala yang kita selidiki. Dari satu
gejala dapat menarik satu / lebih variabel dan objek penelitian selalu
berbentuk gejala, bukan berbentuk individu.
Macam – Macam Teknik Sampling
1. Probability Sampling
Adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan memberi kemungkinan
yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Yang termasuk dalam teknik sampling ini antara lain:
-
Sampling Acakan
Sampling acakan atau disebut juga
random sampling adalah
suatu cara mengambil anggota sampel tanpa pilih – pilih namun tetap
didasarkan pada suatu aturan atau teknik tertentu., misalnya dengan
teknik undian yaitu memberikan nomor urut kepada masing – masing anggota
populasi kemudian memilih secara undi, teknik ordinal yang memilih
sampel dengan aturan kelipatan bilangan tertentu, ataupun teknik dengan
menggunakan tabel bilangan random yang telah tersedia di buku statistik.
-
Proportional Stratified Random Sampling
Teknik sampling ini merupakan salah satu teknik sampling rangkap,
karena terdiri dari proporsional sampling yaitu suatu cara pengambilan
sampel dengan memperhatikan besar kecilnya bagian – bagian yang terdapat
dalam populasi. Dan random sampling (seperti penjelasan diatas).
Sehingga
proportional stratified random sampling merupakan suatu cara pengambilan sampel dengan memperhatikan besar kecilnya bagian-bagian ( sub-sub ) dalam populasi.
-
Disproporsional Stratified Random Sampling
Merupakan lawan dari teknik Proportional Stratified Random Sampling.
Jadi teknik Disproporsional Stratified Random Sampling yaitu suatu cara
pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan besar kecilnya
pertimbangan yang terdapat pada strata dalam populasi.
-
Area atau Cluster Sampling
Area sampling dan cluster sampling sesungguhnya tidak dapat dikatakan
identik. Populasi suatu penelitan kadang-kadang terdiri atas
daerah/wilayah, mulai yang paling luas sampai yang kecil. Jika pemilihan
kelompok populasi dilakukan secara acak maka teknik pengambilan sampel
ini disebut cluster random sampling.
2. Non – Probability Sampling
Non – Probability Sampling dapat dilakukan dengan mudah, akan tetapi
hasilnya tentu tidak dapat berlaku bagi seluruh anggota populasi. Yang
termasuk teknik ini antara lain :
-
Sampling Kuota
Merupakan metode atau cara memilih sampel yang mempunyai cirri-ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang diinginkan.
-
Sampling Aksidental
Merupakan sampel yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada di sampel
-
Purposive Sampling
Sampling yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan cermat
sehingga relevan dengan disain penelitian. Sampling purposive dilakukan
dengan mengambil orang-orang yang benar – benar terpilih oleh peneliti
menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.
-
Saturation Sampling
Sampling dikatakan sampling jenuh apabila seluruh populasi dijadikan
sampel. Dan dikatakan padat jika besar sampel lebih dari setengah
populasi. Sampling jenuh dapat dilakukan untuk populasi yang kecil.
Dikatakan populasi kecil jika besarnya kurang dari 100.
-
Snowball Sampling
Dalam pelaksanaanya peneliti mulai dari kelompok kecil dan terus
bertambah besarnya bagaikan bola salju ( Snowball ) yang melunjur dari
puncak bukit kebawah. Sampling jenis ini dipilih jika ingin menyelidiki
hubungan antar manusia dalam kelompok yang akrab atau menyelidiki
cara-cara informasi tersebar dikalangan tertentu.
- Pertimbangan – Pertimbangan dalam Memilih Metode Sampling
Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam memilih metode
sampling yang akan digunakan dalam kegiatan penelitian, antara lain :
- Tujuan Penelitian
- Pengetahuan Peneliti Tentang Populasi
- Kesediaan untuk Menjadi Anggota Sampel
- Jumlah Biaya yang Tersedia
- Besar Populasi
- Fasilitas Pendukung yang tersedia, seperti komputer.
IV. METODE PENGUMPULAN DATA
Data berperan penting dalam penelitian, yaitu dengan adanya data,
suatu teori atau hipotesis yang telah dirumuskan akan dapat diterima
atau ditolak. Kualitas data yang akan dikumpulkan tergantung dari
kualifikasi si pengambil data. dan kualitas alat pengambil data
(instrumen) yang harus diuji terlebih dahulu kualitasnya.
- Jenis Metode Pengumpulan Data
- Observasi
Merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan jalan mengadakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis. Pengamatan ini dilakukan
secara langsung. Adapun syarat yang harus dipenuhi observasi sebagai
metode ilmiah, antara lain :
- Kegiatan observasi harus mengabdi pada tujuan penelitian yang telah dirumuskan.
- Harus menggunakan rencana yang sistematis, meliputi materi observasi, jenis observasi, teknik pencataan, waktu dan tempat.
- Harus dicatat dan dihubungkan secara sistematis sehingga merupakan suatu keseluruhan yang berarti.
- Hasil observasi harus dapat dikontrol validitas dan reabilitasnya sebagai data ilmiah.
Jenis – Jenis Observasi:
v
Berdasarkan rencana kerja petugas yang terdiri atas :
- Observasi berstruktur disebut juga observasi sistematis, yaitu
menetapkan secara jelas dan tegas mengenai isi dan luas materi observasi
serta setiap tugas observer sesuai kerangka kerja.
- Observasi tidak berstruktur disebut juga observasi bebas, yaitu
lawan dari observasi berstruktur yang tindakannya hanya dibatasi oleh
tujuan penelitian.
v
Berdasarkan kedudukan petugas observasi (observer), terdiri atas :
- Observasi partisipasi, apabila observer ikut ambil bagian dalam situasi yang diselidiki.
- Observasi non-partisipasi, apabila observer berada di luar situasi yang diselidiki
- Observasi kwasi partisipasi, apabila observer hanya ambil bagian pada situasi tertentu saja.
2. Wawancara
Merupakan suatu cara memperoleh data dengan melakukan tanya jawab
yang sistematis. Interview sebagai metode ilmiah memiliki persyaratan
yang sama dengan metode observasi yang telah dijelaskan sebelumnya.
Jenis – jenis interview :
v Berdasarkan materi interview, yang terdiri atas :
- Interview terpusat, apabila tanya jawab dipusatkan pada suatu
pokok persoalan tertentu dan biasanya daftar pertanyaan telah disiapkan
sebelumnya.
- Interview tidak terpusat, apabila tanya jawab disebarkan sekitar
pokok persoalan yang lebih luas dan yang dipersiapkan hanya kerangka
pertanyaan yang pengembangannya dapat disesuaikan dengan situasi saat
berlangsungnya kegiatan wawancara.
v Berdasarkan subyek yang diwawancarai, terdiri atas :
- Interview tunggal, apabila yang diwawancarai hanya seorang subyek (interviewee)
- Interview kelompok, apabila yang diwawancarai lebih dari satu
orang, dan harus memberikan kesempatan yang sama kepada interviewee
dalam menjawab pertanyaan.
v Berdasarkan sumber informasi, terdiri atas :
- Interview langsung, apabila informasi yang diperlukan diperoleh langsung dari subyek penelitian
- Interview tidak langsung, apabila informasi yang diperlukan
diperoleh melalui orang kedua yang masih bersangkutan dengan subyek
penelitian.
3. Korespondensi
Merupakan suatu cara untuk memperoleh data dengan mengirimkan surat
kepada subyek penelitian. Dan jenis suratnya terdiri atas surat
pengantar dan daftar pertanyaan.
Jenis – jenis korespondensi :
v Surat Pribadi, dimana yang menjadi subyek penelitiannya terbatas pada orang – orang yang dikenal saja.
v Kuesioner, dimana yang menjadi subyek penelitiannya terdiri dari orang – orang yang dikenal maupun yang belum dikenal.
4. Testa
Testa sebagai suatu metode penelitian adalah suatu cara memperoleh
data yang berbentuk tugas yang harus dikerjakan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang dapat menghasilkan suatu nilai yang dapat
dibandingkan dengan nilai orang lain dengan standar tertentu. Testa
berfungsi sebagai alat atau instrument untuk mengumpulkan data.
Adapun syarat testa sebagai suatu metode ilmiah, antara lain :
- Harus memiliki validitas yang baik yaitu memiliki ketetapan / ketelitian sebagai alat pengukur
- Harus memiliki reliabilitas yang baik atau tinggi, yang dinyatakan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas.
- Harus memiliki subyektifitas yang mantap, yaitu tidak memberikan
hasil yang berbeda secara nyata antara penilaian petugas yang satu
dengan yang lain.
- Harus memiliki daya beda yang baik, yaitu mampu menunjukkan
perbedaan yang ada diantara individu – individu yang memang berbeda.
- Harus distandarisasi, yang bertujuan agar setiap orang yang
dievaluasi mendapat perlakuan yang sama, dengan factor materi testa,
penyelenggaraannya, cara penilaian dan interpretasi hasil testa.
- Harus komprehensif, yaitu mampu mengungkapkan keseluruhan pengetahuan atau kecakapan yang akan diukur atau dicari.
Jenis – jenis Testa :
v Berdasarkan jumlah peserta (testee) yang mengikutinya yaitu testa individual dan testa kelompok.
v Berdasarkan bentuk jawaban yang diminta atau diinginkan, meliputi
testa verbal dengan bahasa lisan atau tulisan dan testa non verbal
misalnya dalam bentuk tingkah laku.
v Berdasarkan tujuan penyelenggaraannya, terdiri dari testa
kecepatan dengan menilai kecepatan dan ketepatan dalam me nyelesaika
soal. Dan testa kemampuan yang menilai kuantitas dan kualitas jawaban
yang diberikan oleh testee.
v Berdasarkan fungsinya, meliputi test intelegensi, bakat, sekolah, da kepribadian
- 5. Pencatatan Dokumen
Merupakan suatu cara untuk memproleh data dengan mengumpulkan segala
macam dokumen serta mengadakan pencatatan secara sistematis. Dokumen
yang dimaksud antara lain tulisan-tulisan (prasasti,lontar,dll),
karangan-karangan (buku,ensiklopedia,kamus,dll), lembaran negara,
buletin, dsb. Tata cara pengambilan dokumen antara lain Mengadakan
evaluasi, meninjau batas waktu penerbitannya, meninjau validitas
sumbernya, dan meninjau pribadi penulisnya
V. PENGOLAHAN DATA DAN INTERPRETASI
A. Pengolahan Data
Pada umumnya pengolahan ( analisis ) data dapat dibedakan menjadi dua macam atau dua tingkatan yaitu :
- Pengolahan tahap deskriptip, dilakukan apabila melakukan penelitian longitudinal ataukrosseksional
- Pengolahan tahap inferensial, dilakukan apabila melakukan penelitian
sampling dengan hasil yang diproleh dalam sampel akan digeneralisasi
kepada populasi.
Tujuan pengolahan data adalah sebagai dasar untuk mengadakan
generalisasi dari kondisi yang bersifat khusus sehingga diperoleh
kondisi yang bersifat umum.
B. Jenis – Jenis Metode Pengolahan Data
v Metode Deskriptif, yaitu suatu cara pengolahan data dengan menyusun
data secara sistematis (menggunakan teknik tertentu) sehingga didapat
suatu kesimpulan umum.
v Metode Komparatif, yaitu suatu cara pengolahan data dengan
mengadakan perbandingan secara sistematis dan terus menerus sehingga
didapat suatu kesimpulan umum.
v Metode Analisis, suatu cara pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis tertentu sehingga diperoleh suatu tesa.
Metode analisis dibedakan menjadi 2, yaitu:
- Analisis Statistik , yaitu suatu analisis data dengan menggunakan
rumus matematika yang telah tersedia di buku statistik. Golongan
statistic deskriptif merupakan statistic yang mempunyai tugas mengolah
data angka. Golongan statistic Inferensial merupakan tindak lanjut dari
statistic deskriptif. Statistik mempunyai cirri – cirri selalu bekerja
dengan angka atau bilangan (data kuantitatif), bersifat obyektif (apa
adanya), dan bersifat universal (ruang lingkup luas).
- Analisis Non – Statistik, dibedakan menjadi 2, yaitu Analisis
Filosofis merupakan suatu cara analisis data yang menggunakan hukum –
hukum tertentu (Hukum sylogisme dan hukum logika lainnya). Analisis
Proses merupakan suatu analisa yang mendasarkan diri pada hakekat
kontradiksi yang ada pada proses – proses yang terjadi pada gejala yang
dihadapi.
C. Interpretasi Hasil Analisis Data
Interpretasi (penafsiran) perlu diadakan terhadap hasil yang
diperoleh dari analisa untuk mengetahui gambaran tentang bagaimana
hubungan atau mungkin pengaruh antara dua atau lebih variabel yang telah
diteliti. Interpretasi terhadap hasil pengolahan data mempunyai arti
penting sebagai dasar di dalam menarik suatu kesimpulan terhadap hasil
penelitian yang telah dilakukan.
Sebagai contoh, terdapat suatu penelitian korelasional yang
menggunakan rumus “product moment” dari Carl Pearson. Ini adalah salah
satu bentuk teknik analisis statistic yang banyak digunakan dalam
penelitian.
Terhadap angka indeks korelasi ( r ) yang diperoleh dari perhitungan
(proses komputasi) dapat diberikan interpretasi tertentu. Dalam hubungan
ini, terdapat 2 macam cara, yaitu
- Interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment itu
dilakukan dengan cara kasar atau cara sederhana. Dalam memberikan
interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment ( rxy), pada umumnya dipergunakan pedoman sebagai berikut :
Besarnya “r” Product Moment (rxy)
|
Interpretasi
|
0,00 – 0,20 |
- ·Antara variabel x dan y memang terdapat korelasi, akan tetapi
korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah, sehingga korelasi itu
diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel x dan y)
|
0,20 – 0,40 |
- ·Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang lemah atau rendah.
|
0,40 – 0,60 |
- ·Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
|
0,60 – 0,80 |
- ·Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi.
|
0,80 – 1,00 |
- ·Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sangat tinggi atau sangat tinggi.
|
- Interpretasi yang diberikan dengan terlebih dahulu berkonsultasi
pada tabel nilai “r” product moment. Cara ini dipandang lebih teliti
karena pemberian interpretasi ini biasanya selalu terdapat pada buku
statistic.
Dengan menggunakan cara kedua, perlu dilalui beberapa prosedur berikut ini:
- Merumuskan hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis nihil (Ho)
- Menguji kebenaran atau kepalsuan dari Ha atau Ho, dilakukan dengan
membandingkan nilai “r” yang diperoleh dalam perhitungan dengan besarnya
nilai “r” yang terdapat pada tabel nilai “r” produt moment, dengan
terlebih dahulu mencari derajat kebebasan (db) atau degrees of freedom
(df), dengan rumus : df = N – nr dengan N (Number of
case) dan nr ( banyaknya variaber yang dikorelasikan. Dengan
diperolehnya df, maka dapat ditentukan besarnya nilai “r” yang terdapat
dalam tabel, baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5%. Jika rhitung ≥ rtabel maka Ho ditolak.dan Ha diterima, begitu juga sebaliknya.
Tabel nilai – nilai “t” yang dimaksud tersebut terdapat pada setiap buku statistic.