Kecemasan merupakan suatu kondisi yang muncul bila ada ancaman
ketidakberdayaan atau kurang pengendalian, perasaan kehilangan
fungsi-fungsi dan harga diri, kegagalan pertahanan, perasaan terisolasi .
Perilaku koping seperti mengingkari, marah, pasif atau agresif umum
dijumpai pada pasien. Upaya koping mungkin efektif atau tidak dalam
mengatasi stres yang mengakibatkan ansietas. Jika perilaku koping
efektif, energi dibebaskan dan diarahkan langsung pada penyembuhan. Jika
upaya koping gagal atau tak efektif maka keadaan tegang meningkat
sehingga terjadi peningkatan kebutuhan energi lalu sumber penyakit
nampak lebih besar.
Klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa juga akan
mengalami tingkat kecemasaan yang tinggi yang ditandai dengan perasaaan
marah, sedih, badan gemetar, lemah, gugup, sering mengulangi pertanyaan,
dan tanda-tanda vital meningkat. Sedangkan perilaku koping yang
dijumpai yaitu klien sering mengingkari atau menyangkal, menangis, dan
merasa takut akan kematian.
Individu dengan hemodialisa jangka panjang sering merasa khawatir
akan kondisi sakitnya yang tidak dapat diramalkan dan gangguan dalam
kehidupannya. Pengenalan kebutuhan rasa aman klien merupakan elemen
penting dalam pendekatan holistik asuhan keperawatan yang meliputi aspek
bio-psiko-sosio-spiritual, seperti kecemasan yang dialami klien gagal
ginjal kronik yang menjalani hemodialisa memerlukan upaya penyesuaian
dan penanganan agar individu adaptif. Jika individu mempunyai koping
yang efektif maka kecemasan akan diturunkan dan energi digunakan
langsung untuk istirahat dan penyembuhan. Jika koping tidak efektif atau
gagal maka keadaan tegang akan meningkat, ketidakseimbangan terjadi,
dan respon pikiran serta tubuh akan meningkat berupaya untuk
mengembalikan keseimbangan. Untuk itulah perlu adanya pengembangan
mekanisme koping sebagai pertahanan melawan kecemasan. Perawat berperan
dalam membantu mengelola kecemasan dengan mengembangkan koping yang
efektif, menciptakan lingkungan yang terapeutik, melibatkan keluarga
atau orang terdekat klien, serta mencantumkan dalam intervensi
keperawatan dengan harapan klien adaptif dan kualitas hidupnya
meningkat.
http://grahacendikia.wordpress.com/2009/12/19/kemampuan-koping-terhadap-tingkat-kecemasan-pada-klien-gagal-ginjal-kronik-yang-menjalani-hemodialisa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar