Halaman

Sabtu, 30 Juni 2012

KETEKUNAN AYUB


Mengapa Anda mau percaya pada Allah? Apakah karena Anda mau mendapatkan manfaat dan berkat dari Allah dan bukannya mau menjadi sahabat karibNya? Jika demikian, Allah bagi Anda tidak ada bedanya dengan ilah yang lain.

SERI PENDALAMAN ALKITAB YAKOBUS (34) – Ketekunan Ayub
Oleh Pendeta Jeremiah

Hari ini kita akan melihat pada Yakobus 5.11 bersama-sama, mengenai ketekunan Ayub. Sebelum kita mulai, mari kita kembali ke ayat 9 dan membuat sedikit komentar tambahan. Ayat 9 memperingatkan kita untuk jangan bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kita tidak dihakimi nantinya. Kata ‘bersungut-sungut’ pada intinya bermakna bahwa terdapat keluhan ketidak-puasan atau kekecawaan di dalam hati terhadap sesama.Contohnya, saat seorang saudara menyinggung perasaan Anda lewat kata-kata, Anda akan mempunyai banyak pemikiran yang tidak baik di dalam hati Anda dan Anda akan mulai bersungut-sungut dan tidak puas terhadapnya. Saat kita mempunyai pemikiran demikian di dalam kita, hal itu akan secara langsung mempengaruhi hubungan kita dengan saudara itu. Hubungan Anda dengan dia tidak lagi seharmonis sebelumnya. Anda bahkan akan berusaha untuk menghindarinya dan jika ada kesempatan, Anda mungkin akan membalasnya dengan kata-kata sebagaimana yang telah dia lakukan terhadap Anda.

Jika ketidakpuasan di dalam hati kita terhadap saudara itu tidak langsung ditangani, hal itu akan dengan cepat terungkap di dalam tindakan kita. Banyak fitnah, perselisihan, iri hati bermula dengan kebiasaan bersungut-sungut di dalam hati. Yakabus memperingatkan kita di sini bahwa jika kita tidak menangani keluhan-keluhan kita terhadap sesama, kita akan berhadapan dengan penghakiman Allah. Di ayat 9, dia bahkan berkata bahwa penghakiman Allah sudah ada di pintu, yang bermakna masalah bersungut-sungut terhadap sesama di dalam gereja sudah mencapai tingkat yang sangat serius. Jika gereja tidak dengan cepat bertobat, penghakiman Allah akan jatuh pada gereja. Inilah justru alasannya mengapa Yakobus di Yak. 5.16 menghimbau saudara-saudara seiman untuk saling mengakui dan berdoa untuk sesama, supaya kita tidak jatuh di bawah penghakiman Allah.


Saya tidak tahu apakah Anda menjadi sangat kaget dan terkejut setelah membaca beberapa ayat tadi. Mengapa Allah menghakimi kita atas hal yang begitu sepele seperti bersungut-sungut terhadap sesama? Jika kita saling memfitnah, menyebabkan perselisihan dan perkelahian di dalam gereja, apa yang akan menjadi akibatnya? Saya mau meningkatkan pemahaman kita tentang kekudusan lewat ayat-ayat ini. Gereja masa kini mempunyai tingkat kekudusan yang sangat rendah, sedemikian rendah, bahkan orang yang berselingkuh, memfitnah dan berkelahi bisa keluar masuk gereja secara bebas dan terbuka. 

Hari ini sangat berleluasa pemahaman yang menekankan bahwa orang Kristen tetap bisa diselamatkan sekalipun dia tidak bertobat dari dosanya. Ada orang yang berpendapat bahwa penghakiman Allah yang disebutkan oleh Yakobus merujuk kepada kehilangan upah surgawi dan bukannya kehilangan keselamatan kita. Pemahaman yang sedemikian bukanlah dari Alkitab. Mari kita membaca, Yak. 5.19-20. Kata-kata Yakobus ini ditujukan keapda saudara-saudara seiman Jika seorang saudara berbuat dosa, menyimpang dari kebenaran, kita harus berusaha dengan segala cara dan upaya untuk membuatnya kembali. Jika dia tidak kembali dan bertobat, dia akan berakhir di dalam maut. Yakobus begitu peduli tentang masalah dosa justru karena dia tahu bahwa upah dosa adalah maut dan dosa akan mengakibatkan manusia binasa. Hanya lewat pertobatan, kita dapat memelihara diri kita di dalam anugerah Allah.

Mari kita melihat di 1 Ko. 11.17. Paulus berbicara kepada gereja Korintus di sini bahwa pertemuan-pertemuan mereka tidak mendatangkan kebaikan. Sebaliknya, mendatangkan keburukan. Mengapa saya tiba-tiba mengutip ayat ini? Karena saya mau kita semua mencatat bahwa tidak semua pertemuan diberkati oleh Tuhan. Jika ada iri hati, perselisihan, perselingkuhan, keserakahan dan fitnah di dalam gereja, apakah menurut Anda Allah akan bersama kita? Bukan hanya Allah tidak akan bersama kita, pertemuan kita bahkan akan membangkitkan amarah Allah karena kita telah menghujat nama-Nya di antara orang-orang tidak percaya. Kesalahan apa yang telah dilakukan oleh gereja di Korintus, yang menyebatkan Paulus menegur mereka dengan keras dengan berkata bahwa pertemuan mereka mendatangkan keburukan? Mari kita membaca ayat 18. Kita dapat melihat di sini bahwa terdapat masalah perpecahan. Berarti, terdapat rasa tidak enak hati di antara orang percaya, di mana setiap orang hanya bergaul dengan orang yang sependapat dengannya. Mereka tidak akan berhubungan dengan orang yang berbeda pendapat dengan mereka.

Kita juga dapat melihat apa penilaian Paulus terhadap kekudusan di dalam gereja. Hal perpecahan sangat lazim di dalam gereja masa kini dan kita tidak memandangnya sebagai dosa. Bagaimanapun, semua para rasul memandang hal ini sebagai persoalan yang sangat berat, karena mereka tahu bahwa jika terdapat tindakan yang tidak kudus dan ketidak-kudusan ini tidak langsung ditangani dengan pertobatan, Allah tidak akan senang dengan pertemuan mereka. Pertemuan-pertemuan mereka bahkan akan mengumpan penghakiman Allah. Itulah pelajaran yang mau diajarkan oleh Roh Kudus di Kisah Para Rasul 5. Jika Anda terus membaca di 1 Ko.11.27-32, Anda akan memahami mengapa Paulus tiba-tiba berbicara mengenai penghakiman Allah. Penghakiman di sini juga melibatkan makna displin. Saat kita hidup di dalam ketidak-kudusan, Allah akan mendisplin kita. Lewat sakit penyakit dan sedikit kelemahan, Dia memberitahu kita tentang dosa-dosa kita supaya kita bisa bertobat sebelum terlambat, supaya kita tidak binasa.

Kata-kata Paulus sebenarnya sama dengan yang dikatakan oleh Yakobus. Mari kita baca Yak. 5.14-15 bersama-sama. Rasul Yakobus tiba-tiba berbicara mengenai hubungan di antatra sakit penyakit dengan dosa. Di ayat 15, dia secara khusus berbicara mengenai pengakuan dosa dan pertobatan. Saya harap Anda semua bisa melihat itu, apakah Yakobus atau Paulus, mereka sangat sadar akan standard Allah bagi kekudusan gereja. Kiranya kata-kata Yakobus juga mengingatkan kita supaya kita dapat menjadi sadar dan peka akan kekudusan Allah. Karena kita adalah anak-anak Allah, kita harus mengejar kehidupan yang kudus. Apakah dalam hal pemikiran, ucapan atau perbuatan, kita harus meniru kekudusan Bapa surgawi kita. Setelah mendengarkan kata-kata Yakobus, kita juga harus meneliti hati kita dan melihat apakah terdapat ketidak-puasan atau keluhan di dalam hati kita terhadap sesama. Jika ada, kita harus langsung bertobat. Hanya dengan cara itu kita dapat menjadi orang yang diberkati.


Hari ini, kita akan membaca Yak.5.11 bersama-sama yakni mengenai ketekunan Ayub. Di sini, kita dapat melihat bahwa Yakobus dengan khusus menyebut Ayub sebagai teladan bagi kita untuk mempelajari ketekunan. Di dalam dua studi yang terakhir tentang kitab Yakobus, kita telah berbicara mengenai pentinganya ketekunan. Kita telah berbicara mengenai bagaimana di akhir zaman, kita harus bertahan dan tidak mengizinkan kedurjanaan menguasai hati kita, terutamanya oleh godaan duniawi dan kekayaan. Di pesan yang lalu, kita berbicara mengenai ketekunan para nabi. Allah menginginkan setiap orang Kristen untuk dapat menjadi nabi-Nya untuk memberitakan pesan pertobatan di dalam nama Yesus di hari-hari terakhir ini. Memberitakan kebenaran di dalam nama Yesus,  kita akan diperhadapkan dengan banyak penolakan dan penderitaan. Bagaimanapun, kita harus selalu bertahan sama seperti para nabi, melakukan tugas-tugas yang telah Allah percayakan pada kita dengan setia.

Mengapa rasul Yakobus tiba-tiba mau kita meniru ketekunan Ayub di ayat 11? Apa yang harus ditekuni oleh Ayub? Saya perhatikan bahwa di ayat 11, Yakobus menggunakan kata Yunani yang lain untuk mengambarkan ketekunan. Kata yang dipakai mirip dengan yang dipakai di ayat 7-8. Kata itu juga muncul sebelumnya di Yak.1.3, 4 dan 12. Kata-kata ini semuanya berbicara mengenai godaan berkaitan dengan kelangsungan iman. Pokok ini membuat kita dapat melihat bahwa ketekunan yang dibutuhkan oleh Ayub adalah dalam hal pencobaan terhadap iman. Di dalam kesimpulan suratnya, Yakobus sekali lagi kembali kepada topik pencobaan iman. Dia telah sekali lagi memperingatkan bahwa saat berhadapan dengan pencobaan iman, kita harus ingat bagaimana Ayub bertahan dan bertekun di dalam pencobaan-pencobaan kita sampai dia dapat pada akhirnya menerima berkat-berkat dari Allah.

Seperti yang Petrus katakan di 1 Pet. 4.12, “Saudara-saudara yang terkasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang aneh terjadi atas kamu”. Pencobaan iman yang sedemikian adalah hal-hal yang tidak kita pahami, tapi ia tiba-tiba menimpa kita seperti yang terjadi kepada Ayub. Kejadian-kejadian demikian tidak dapat kita pahami dan jelaskan. Saya pernah mengenal seorang saudara yang berimigrasi dari Shanghai ke Amerika. Dia tidak  mendapatkan pekerjaan bahkan setelah pindah ke Amerika dan hidupnya menjadi sangat tidak terurus. Setelah itu dia menjadi Kristen, dan tidak lama setelah itu, istrinya berselingkuh dan lari mengikut seorang pria Amerika. Dia ditinggalkan bersama anaknya yang berusia tiga tahun. Saat ia sedang terpuruk, anaknya ditabrak seorang pengendara mobil yang juga seorang Kristen di parkiran gereja dan anak itu akhirnya mati setelah diantar ke rumah sakit. Anda dapat membayangkan betapa sedihnya saudara ini. Dia berkonsultasi ke pendeta-pendeta di berbagai gereja, menanyakan mengapa hal yang demikian terjadi pada anak yang begitu dikasihinya. Namun, tidak seorangpun yang dapat memberinya jawaban. Saya sendiri tidak dapat memberinya jawaban. Pengalamannya membuat saya memikirkan tentang pengalaman Ayub. Itu adalah pencobaan iman. Hanya Allah yang tahu tujuannya. Namun, ada satu hal yang sangat penting. Rasul Yakobus memberitahu kita bahwa ketekunan Ayub membawa dia untuk pada akhirnya menyadari bahwa Allah itu penuh belas kasihan dan kasih karunia.

Pencobaan seperti apa yang dialami oleh Ayub? Mari kita membaca Ayub 1.6-12. Di sini, kita membaca Iblis berbicara keapda Allah bahwa imannya Ayub dibangun di atas kekayaan yang telah Allah berikan kepadanya. Jika Allah mengambil semua warisannya, Ayub tidak akan lagi percaya pada Alah. Karena itu, Allah mengizinkan Ayub untuk menghadapi ujiannya yang pertama dari Iblis yaitu mengambil semua warisannya, anak-anaknya dan kekayaannya dalam sekelip mata. Namun, Ayub tidak meninggalkan Allah karena semua itu. Di akhir pasal 1, Kitab Suci memberitahu kita bahwa Ayub memuliakan Allah untuk semua yang dialaminya itu, jadi hal itu membuktikan bahwa iman Ayub terhadap Allah tidak didasarkan pada hal-hal materi.

Mari kita membaca Ayub 2.1-6. Di sini kita melihat bahwa Iblis berkata kepada Allah bahwa Ayub mengasihi hidupnya sendiri lebih dari kesetiaannya kepada Allah. Karena itu, Allah mengizinkan Iblis untuk menimpakan penderitaan ke atas tubuh jasmani Ayub di mana sekujur tubuhnya dipenuhi oleh borok. Namun, Ayub tidak meninggalkan Allah karena penderitaan-penderitaannya itu.

Pencobaan-pencobaan ke atas iman Ayub berlangsung untuk suatu periode waktu. Namun, Ayub pada akhirnya mengalahkan semuanya dan memelihara imannya terhadap Allah. Di dalam ujian iman ini, pelajaran apa yang mau Allah ajarkan pada Ayub? Mari kita membaca dari Ayub 42.1-6. Ayub menyatakan sesuatu yang sangat aneh di sana dan ia mengungkapkan pertobatannya terhadap Allah. Ayub bertobat dari hal apa? Di dalam mata kita, dia sangat benar dan orangnya hampir tanpa bercela. Ayub bertobat di hadapan Allah dalam hal apa? Setelah membaca buku Ayub, beberapa orang merasakan bahwa Allahlah yang telah menganiaya Ayub dan Allah kelewatan dalam menangani Ayub dalam cara itu. Seharusnya Allahlah yang meminta maaf kepada Ayub, tetapi mengapa Ayub yang harus bertobat?

Mari kita lihat di Ayub 42.5. Ayub berkata bahwa dia mendengar tentang Allah di waktu lampau, tapi sekarang ia benar-benar melihat Allah. Apa yang dimaksudkan olehnya? Itu berarti pengenalan Ayub akan Allah telah mengalami suatu terobosan sebagai akibat dari ujian iman ini. Pengenalannya akan Allah telah bergerak dari “mendengar” kepada “melihat” dan imannya pada Allah telah menuju tingkat yang lebih tinggi. Justru kaena hubungannya dengan Allah telah diperdalam, ia mempunyai pemahaman yang lebih mendalam akan dosa-dosanya yang membuatnya mengungkapkan pertobatannya terhadap Allah.

Apa dampak yang muncul dari ujian iman? Dampaknya adalah ia membuat hubungan kita dengan Allah semakin mendalam. Setelah mengalami pencobaan-pencobaan, Ayub menjadi sahabat Allah seperti Abraham. Ingat bagaimana Yak. 2.23 berbicara mengenai iman Abraham, ayat itu memberitahu kita bahwa Abraham adalah sahabatnya Allah. Allah mau setiap dari kita menjadi sahabatnya namun karena ketidak-kudusan kita, hubungan kita dengan Allah hanya dapat berhenti di tahap yang sangat dangkal. Itulah yang membuat kita tidak dapat melihat dosa-dosa dan ketidak-kudusan kita, Dia mengizinkan kita mengalami pencobaan iman yang dapat diibaratkan sebagai melewati api, proses yang membuat kita lebih bersih, lebih murni dan yang menuntun kita pada hubungan yang lebih mendalam dengan Allah, supaya kita dapat menjadi sahabat Allah.

Yang terakhir, saya mau menanyakan suatu pertanyaan: mengapa Anda mau percaya pada Allah? Apakah karena Anda mau mendapatkan manfaat dan berkat dari Allah dan bukannya mau menjadi sahabat karibNya? Jika demikian, Allah bagi Anda tidak ada bedanya dengan ilah yang lain. Jika kita tidak melihat bahwa Allah menyelamatkan kita dengan alasan untuk menjadikan sahabatNya, sama sekali tidak ada artinya menjadi seorang Kristen. Jika hati Anda terfokus pada mencari Allah, mengasihiNya dengan segenap hati dan pikiran dan menjadi sahabatNya, maka Anda berada di jalur iman yang benar. Bagaimanapun, Anda harus mempersiapkan hati dan pikiran untuk pencobaan-pencobaan iman. Saat Anda menghadapi pencobaan-pencobaan, janganlah melupakan teladan Ayub. Rasul Yakobus memberitahu kita orang yang demikian akan diberkati.

HIDUP ADALAH BELAJAR

Hidup Adalah BELAJAR ...
Belajar Bersyukur Meski tak Cukup, ..
Belajar Ikhlas Meski Tak Rela, ..
Belajar Taat Meski Berat, ..

Belajar Memahami Meski Tak Sehati, ..
Belajar Sabar Meski Terbebani, ..
Belajar Setia Meski Tergoda, ..

Belajar Memberi Meski Tak Seberapa, ..
Belajar Mengasihi Meski Disakiti, ..
Belajar Tenang Meski Gelisah, ..
Belajar Percaya Meski Susah, ..

Belajar dan Terus Belajar...
Belajar sampai pada akhirnya Allah yang menyempurnakan..
Aamiin!!

Janganlah pernah menyerah .... teruslah berjuang ......
Hidup bukanlah satu tujuan ..,melainkan perjalanan .....
Nikmatilah ..........

Hidup adalah tantangan .... Hadapilah....
Hidup adalah anugerah .... Terimalah....
Hidup adalah pertandingan .... Menangkanlah.....
Hidup adalah tugas ..... Selesaikanlah.....
Hidup adalah cita cita .... Capailah....
Hidup adalah misteri .... Singkapkanlah....
Hidup adalah kesempatan .... Ambilah....
Hidup adalah lagu .... Nyanyikanlah....
Hidup adalah janji .... Penuhilah....
Hidup adalah keindahan ... Bersyukurlah....
Hidup adalah teka teki .... Pecahkanlah....

Satu hal yang membuat kita bahagia adalah CINTA...

Dan satu hal yang membuat kita dewasa adalah MASALAH...
Dunia diciptakan untuk sebuah MASALAH...

Hadapilah sejuta MASALAH apa bila MASALAH itu bisa memberi manfaat kepada kita dan banyak orang di sekitar kita.....

Minggu, 03 Juni 2012

Penyuntikkan Insulin

Insulin dihasilkan oleh kalenjar pankreas pada tubuh kita, hormon insulin yang diproduksi oleh tubuh kita dikenal juga sebagai sebutan insulin endogen. Namun, ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresi guna memproduksi hormon insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat berupa obat buatan manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen.
Walaupun demikian, hanyalah sebagian dari diabetesein yang membutuhkan insulin eksogen. Seorang diabetesein yang menggunakan insulin eksogen sedikit banyak akan memerlukan beberapa informasi serba serbi insulin eksogen tersebut.

Mulai dari cara kerja insulin eksogen, mula kerjanya, waktu tercapainya efek insulin eksogen paling kuat, lama bekerjanya, dan waktu penyuntikan insulin eksogen disamping pengetahuan cara pemberian insulin eksogen dan cara penyimpanannya.

Keadaan Memerlukan Insulin Eksogen
Semua diabetesein diabetes tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta pada kalenjar pankreas tidak ada ataupun hampir tidak ada.

Diabetesein diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin eksogen apabila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Selain itu, ada beberapa keadaan lain yang membutuhkan insulin eksogen :
  • Keadaan stress berat, seperti infeksi berat, pembedahan, serangan jantung, stroke.
  • Diabetes yang timbul dikala kehamilan, bila pengaturan makan saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
  • Keadaan ketoasidosis diabetik.
  • Sindroma hiperglikemia hiperosmolar non-keotik.
  • Gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat.
  • Kontraindikasi atau alergi terhadap Obat Hipoglikemik Oral.

Insulin menolong tubuh untuk menggunakan glukosa yang berada di dalam darah. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan kadar glukosa darah tinggi (hiperglikemia), sedangkan kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar glukosa terlalu rendah (hipoglikemia).

Tipe Insulin
Terdapat 4 buah insulin eksogen yang diproduksi dan dikategorikan berdasarkan puncak dan jangka waktu efeknya. Berikut keterangan jenis insulin eksogen :
  1. Insulin Eksogen kerja cepat.
  2. Insulin Eksogen  kerja pendek.
  3. Insulin Eksogen  kerja sedang.
  4. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang.
  5. Insulin Eksogen kerja panjang.
Teknik Penyuntikan Insulin
Sebelum menggunakan insulin, diabetesein ataupun keluarga tentunya perlu untuk diberikan pengetahuan dan wawasan mengenai cara dan prosedur menyuntikkan insulin eksogen;
  1. Sebelum menyuntikkan insulin, kedua tangan dan daerah yang akan disuntik haruslah bersih. Bersihkanlah dengan cairan alkohol 70% dengan menggunakan kapas bersih dan steril.
  2. Tutup vial insulin harus diusap dengan cairan alkohol 70%.
  3. Untuk semua insulin, kecuali insulin kerja cepat, harus digulung-gulung secara perlahan-lahan denga kedua telapak tangan. Hal ini bertujuan untuk melarutkan kembali suspensi. (JANGAN DIKOCOK).
  4. Ambillah udara sejumlah insulin yang akan diberikan. Lalu suntikkanlah ke dalam vial untuk mencegah terjadi ruang vakum dalam vial. Hal ini erutama diperlukan bila akan dipakai campuran insulin.
  5. Bila mencampur insulin kerja cepat dengan kerja cepat harus diambil terlebih dahulu.
  6. Setelah insulin masuk ke dalam alat suntik, periksa apakah mengandung gelembung atau tidak. Satu atau dua ketukan pada alat suntik dalam posisi tegak akan dapat mengurangi gelembung tersebut. Gelembung yang ada sebenarnya tidaklah terlalu membahayakan, namun dapat mengurangi dosis insulin.
  7. Penyuntikan dilakukan pada jaringan bawah kulit (subkutan). Pada umumnya suntikan dengan sudut 900. Pada pasien kurus dan anak-anak, kulit dijepit dan insulin disuntikkan dengan sudut 450 agar tidak terjadi penyuntikkan otot (intra muskular).

Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada  daerah perut.

Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan paha. Insulin akan diserap lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan.

Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan dan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1inchi (+ 2,5cm)  dari daerah sebelumnya.

Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain.

Bila proses penyuntikkan terasa sakit atau mengalami perdarahan setelah proses penyuntikkan, maka daerah tersebut sebaiknya ditekan selama 5-8 detik. Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu penyuntikkan dapat ditempuh usaha-usaha sebagai berikut:
  1. Menyuntik dengan suhu kamar
  2. Pastikan bahwa dalam alat suntik tidak terdapat gelembung udara
  3. Tunggulah sampai alkohol kering sebelum menyuntik
  4. Usahakanlah agar otot daerah yang akan disuntik tidak tegang
  5. Tusuklah kulit dengan cepat
  6. Jangan merubah arah suntikkan selama penyntikkan atau mencabut suntikan
  7. Jangan menggunakan jarum yang sudah tampak tumpul
Penyimpanan Insulin Eksogen
Bila belum dipakai :
Sebaiknya disimpan 2-8 derajat celcius (jangan sampai beku), di dalam gelap (seperti di lemari pendingin, namun hindari freezer.
Bila sedang dipakai :
Suhu ruang 25-30 derajat celcius cukup untuk menyimpan selama beberapa minggu, tetapi janganlah terkena sinar matahari.
Sinar matahari secara langsung dapat mempengaruhi percepatan kehilangan aktifitas biologik sampai 100 kai dari biasanya.
Suntikkan dalam bentuk pena dan insulin dalam suntikkan tidak perlu disimpan di lemari pendingin diantara 2 waktu pemberian suntikkan.

Bila tidak tersedia lemari pendingin, simpanlah insulin eksogen di tempat yang teduh dan gelap

Membangun Hidup Yang Lebih Baik Di Awali Dari Sikap Penulis : Harry Sutanto

Mengapa ada orang-orang di sekeliling kita menjadi lebih baik dari yang lain, padahal mereka tidak lebih baik dulunya dalam pendidikan atau status sosialnya bahkan miskin melarat? Bahkan dalam sebuah Negara pun sama. Mengapa ada Negara-negara yang miskin sumber daya alamnya tetapi mampu menjadi Negara maju? Kita bisa lihat contoh dari beberapa Negara seperti Singapura, Jepang, Korea dll. Mereka menjadi Negara maju meskipun tidak memiliki sumber daya alam. Apa yang membuat perbedaan semua itu? Itu adalah SIKAP. Benar, sikaplah yang membuat seseorang berbeda satu dengan yang lain, termasuk Negara. Bahkan seseorang yang memiliki bakat hebatpun belum tentu mencapai keberhasilan dalam hidupnya.Orang-orang yang berhasil dalam hidupnya adalah mereka memiliki sikap untuk tidak menerima apapun yang diberikan oleh nasib. Mereka mampu merespon setiap hal yang tidak baik yang terjadi dalam hidup nya untuk melakukan sesuatu agar mereka menjadi orang yang mereka inginkan. Sementara orang yang gagal menerima segala yang terjadi dengan mengatakan itulah nasib mereka, mereka pantas menerimanya.

William James dari Harvard University mengatakan, "Penemuan terbesar manusia adalah bahwa perubahan sikap dapat mengubah nasib seseorang". Sebuah penelitian yang dilakukan juga oleh Harvard university menemukan bahwa ketika seseorang mendapatkan pekerjaan, 85 % keberhasilannya di sebabkan oleh sikap mereka, dan hanya 15 % karena kepandaian dan pengetahuan mereka. Ibarat sebuah bangunan maka pondasi bangunan itu adalah sikap anda. Semakin tinggi bangunan tersebut semakin dalam pondasi yang di buat agar dapat berdiri kokoh. Begitu juga dengan manusia, Sikap andalah yang membuat anda sebagai manusia yang dapat menjadi aset terbesar atau bahkan beban terbesar bagi anda. George Bernard Shaw mengatakan, " Orang yang selalu menyalahkan keadaan atas apa yang terjadi pada mereka. Orang yang berhasil di dunia ini adalah orang yang mempelajari lagi dan mencari keadaan yang mereka inginkan dan, jika tidak menemukannya, mereka menciptakannya.

Apakah sikap itu? John C Maxwell mengatakan demikian, " Sikap adalah pelopor dari diri kita yang sesungguhnya. Akarnya berada di dalam batin tetapi buahnya diluar. Sikap adalah teman terbaik kita atau musuh terburuk kita. Sikap lebih jujur dan lebih konsisten daripada kata-kata kita. Sikap adalah pandangan luar berdasarkan pengalaman masa lalu. Sikap adalah hal yang menarik orang lain kepada diri kita atau mengusir mereka. Sikap tidak pernah puas sebelum dinyatakan. Sikap adalah ahli perpustakaan masa lalu kita. Sikap adalah jurubicara masa sekarang kita. Sikap adalah nabi masa depan kita.

Lalu bagaimana supaya Anda bisa membuat kehidupan ini menjadi lebih baik? Mulailah dengan memiliki sikap positip. Seperti tidak adanya penyakit, bukan berarti sehat, demikian pula tidak adanya negativitas bukan selalu berarti seseorang memiliki sikap positip. Tidak sakit bukan berarti sehat, demikian pula hanya tidak berpikir negatif bukan berarti seseorang memiliki sikap positip. Orang-orang dengan sikap positip mempunyai ciri kepribadian tertentu yang dengan mudah dapat di kenali. Mereka penuh perhatian, percaya diri, sabar dan rendah hati. Mereka memiliki harapan yang tinggi terhadap diri mereka sendiri dan orang lain. Mereka mengusahakan hasil-hasil yang positip. Seseorang dengan sikap positip adalah seperti pohon yang berbuah di setiap musim. Ia selalu terbuka. Banyak manfaat dari sikap positip untuk meningkatkan  kualitas kehidupan kita. Sebaliknya, orang yang memiliki sikap negatif sulit memelihara persahabatan, pekerjaan, perkawinan dan  hubungan dengan orang lain.di dunia ini. Mereka menciptakan lingkungan negatif di rumah dan di tempat kerja, serta menjadi beban masyarakat. Mereka juga menularkan perilaku negatif kepada orang-orang lain di sekitar mereka dan bagi generasi masa depan.

Cara Anda memandang kehidupan ini berkaitan dengan sikap Anda. Salah satu kisah yang paling saya sukai  adalah tentang seorang kakek dan nenek yang mengunjungi cucu-cucunya. Setiap petang si Kakek berbaring untuk tidur siang. Pada suatu hari, untuk bergurau, anak-anak memutuskan untuk mengoles mentega pada kumis kakeknya. Segera si kakek terbangun dan mengendus-endus. "Wah, kamar ini bau busuk," serunya sambil bangun dan pergi ke dapur. Tidak lama kemudian dia menyimpulkan bahwa dapur juga bau tidak sedap, maka dia pergi ke luar untuk menghirup udara segar. Alangkah heran si kakek, udara di luar rumah juga tidak memberinya kesegaran, dan dia berseru, "Seluruh dunia berbau busuk!" Sungguh benar hal itu dalam kehidupan. Kalau kita membawa-bawa mentega dalam sikap kita, maka seluruh dunia berbau busuk.

Oleh karena itu mulailah berubah. Sifat manusia pada umumnya adalah tidak menyukai perubahan. Perubahan memang tidak menyenangkan. Apapun efeknya, baik positif dan negatif, perubahaan menimbulkan stress. Kadang-kadang kita merasa begitu betah dengan negativitas kita, bahkan ketika perubahan yang kita lakukan adalah untuk sesuatu yang positif sekalipun, kita tidak dapat menerimanya. Kita memilih tetap memelihara sikap negatif. Ada contoh cerita tentang seorang narapidana yang sudah bertahun-tahun di kurung dalam sel yang gelap. Setelah selesai menjalankan masa hukumannya, ia memperoleh kebebasan. Ia dibawa keluar dari selnya, kebawah sinar matahari alam terbuka. Orang ini memandang sekelilingnya dan setelah beberapa saat ia tiadk menyukai kebebasan yang baru diperolehnya, kemudian ia meminta untuk dimasukkan kembali ke dalam selnya. Baginya, sel yang gelap, rantai dan kegelapan, lebih aman dan nyaman dibandingkan perubahaan kebebasan dan alam terbuka. Tanyakan pada diri Anda untuk menguji sikap Anda  dengan menjawab pertanyaan ini : "Apakah Anda merasa dunia Anda memperlakukan Anda dengan baik?" Kalau sikap Anda terhadap dunia baik, Anda akan menerima hasil yang baik. Kalau Anda merasa biasa-biasa saja tentang dunia, tanggapan bagi Anda dari dunia juga hanya akan bertingkat biasa-biasa saja. Kalau Anda punya perasaan yang buruk tentang dunia, maka Anda rasanya hanya mendapat umpan balik negatif dari kehidupan.

Sebagai penutup, saya menyarankan mulailah dari saat ini Anda lah yang bertanggung jawab atas sikap Anda sendiri.Kita harus menerima tanggung jawab itu sepanjang hidup kita. Jangan menyalahkan orang lain atau apapun, kecuali diri kita sendiri. Setiap pagi, kita lah yang menentukan pilihan sikap kita terhadap kehidupan. Kita harus berani menerima tanggung jawab atas perilaku dan tindakan-tindakan kita. Tinggalkan masa lalu Anda, bersihkan diri Anda. Kembalilah ke jalur yang benar. Satukan impian-impian Anda dan majulah. Tidak ada orang yang mampu merubah hidup Anda menjadi lebih baik kecuali Anda sendiri yang melakukannya.


Penulis adalah seorang pengusaha & motivator