Halaman

Sabtu, 28 Februari 2015

Surveillance System

  Lately, the word "surveillance" keep popping out in our tutorial discussion. We have disaster surveillance for week 6 scenario, communicable disease surveillance, non-communicable disease surveillance and blah blah blah for week 3 scenario. So what is surveillance? As usual, lets clarify the word  `surveillance'. According to CDC, (Centers for Disease Control and Prevention),

         "Surveillance is the ongoing, systematic collection, analysis, interpretation, and 
           dissemination of data regarding a health-related event for use in public health   
           action to reduce morbidity and mortality and to improve health".

"Data disseminated by a public health surveillance system can be used for immediate public health action, program planning and evaluation, and formulating research hypotheses", added by CDC. A lot of words to read huh? Ok, let picture do the job.
  This is the surveillance system in public health. What about applying it onto communicable disease, non-communicable disease, and disaster? If you understand the description above, it wouldn't be hard to apply the knowledge elsewhere. On the lecture about communicable disease surveillance,  Dr Rizka has gave a clear picture about malaria surveillance in Indonesia. Today, I am going to talk about TB surveillance. Hereby, I will answer a question which Dr Rizka threw at the end of lecture. The question sounds like this " data apa saja yang dibutuhkan untuk mensurvey TB????."  Answer will be revealed as you continue reading this blog.

           First, allow me to say something about the background of TB. TB is one of the world’s deadliest diseases as one third of the world’s population are infected with TB. Over nine million new cases of TB, and nearly two million deaths from TB, are estimated to occur around the world every year. Besides, statistics has shown that approximately 95 % of TB cases and 98% of TB-related deaths happen in developing countries. The reasons that the TB programme record not much success are believed to be caused by less commitment by governance and financing system, an insufficiency of TB control services and TB cases management within the community, a wrong perception of benefits and effectiveness of BCG and last but not least, health facilities established by those developing country is limited in terms of quality.

           Apparently, TB surveillance data are essential to evaluate the effectiveness of TB control programs, identify deficiencies, and assess interventions in order to control and eliminate TB. WHO has enhanced DOTS initiative and the CDC emphasize the importance of monitoring and evaluating surveillance program performance. Back to the flow of surveillance data, collection of valid,complete and right TB surveillance data would play an important role at the beginning. Of course it is, if no good data collection, how to utilize the data optimally for the rest? To answer dr's question, below are the examples of data I think would be helpful for TB surveillance system. It may not cover all data nessary or I could be wrong, correct me if so.

 * How many people died from TB?
 * How many cases of TB were reported?
 * How TB is transmitted?
 * Review of bacteriology, sputum culture, chest X-ray, drugs susceptibility test results
 * Survey regarding demographic features, environmental, social or behavioral risk
    factor, public general knowledge, attitudes, and etc..
 * Reports on severity of disease, previous anti TB status and site of TB infection site

       Next, surveillance data collected is compiled and analyzed by time, place, and person. Simple tables, maps, charts, and graphic are useful to summarize and present data in percentages or rates of disease cases. For instance, the chart below shows the TB case detection and treatment success rate  in Indonesia from 2003- 2007.


From the chart, we can interpret whether TB control measures are succeeding and where increased efforts should be focused. Thus, TB surveillance data is essential to improve our understanding of the true epidemiology of the disease as well as to increase our knowledge as to what factors might contribute to eliminate and control TB.

     Lastly, dissemination of data to those who make policy and implement intervention programs is critical to the usefulness of surveillance data. For example, TB surveillance system may provide important information on trends in the multi durgs resistance (MDR) therefore policy maker can make changes in prescribing drugs to TB patients. Besides, dissemination of surveillance data is useful for risk communication and education to health care professionals, the media and the general public. In conclusion, surveillance systems include the capacity for data collection and analysis, as well as the timely dissemination of information to persons or group of persons who can undertake effective prevention and control interventions related to specific health outcomes.

References:
1) Lecture note by Dr. Rizka Humardewayanti: Communicable disease Surveillance

Selasa, 03 Februari 2015

Kesehatan Ginjal



Ginjal merupakan organ vital bagi tubuh Anda. Fungsi ginjalmenyaring dan membersihkan darah dari berbagai limbah (residu) proses metabolisme tubuh. Misalnya dari liver yang membersihkan diri dari jam 22.00 s/d 01.00 dini hari. Kolesterol, lemak, racun kimia, obat kimia, minuman alkohol, dibersihkan dari liver kemudian diolah di ginjal. Hasilnya dikeluarkan  dalam bentuk air seni. Bayangkan jika Anda sering begadang dan minum minuman beralkohol. Atau Anda yang sedang mengkonsumsi obat kimia. Betapa beratnya tugas ginjal Anda. Apalagi jika Anda kurang minum air putih.

Selain bertugas membersihkan darah, ada beberapa fungsi ginjal yang sangat penting. Antara lain : 
  • Menjaga cairan tubuh agar tetap seimbang. Tanpa ginjal tubuh Anda seperti mesin kendaraan tanpa radiator
  • Mengontrol tekanan darah dengan memproduksi hormon tertentu. Orang dengan tekanan darah tinggi dan meminum obat-obat kimia akan mengalami kerusakan ginjal
  • Menghasilkan hormon erythropoietin. Hormon ini membantu produksi sel darah merah. Orang dengan fungsi ginjal lemah akan menderita anemia. Hormon erythropoietinjuga mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang Anda
Jadi bisa Anda bayangkan, apa yang akan terjadi dengan diri Anda jika Anda tidak memelihara ginjal Anda?

DILARANG COPY PASTE ARTIKEL DI BLOG INI TANPA IZIN

STRUKTUR GINJAL
Ginjal merupakan salah satu organ sistem pembuangan. Jika Anda sedang menjalani proses detoksifikasi, ginjal merupakan organ utama untuk membuang sampah (toksik) dari tubuh. Sistem urinase terdiri dari ginjal, kantung penampung air seni (kantung kemih), otot sphincter, dan saluran kencing (uretra).

Ginjal terletak di rongga perut dan tulang belakang, tepatnya di saluranparavertebral. Setiap orang punya sepasang ginjal. Ginjal kiri dan ginjal kanan. Ginjal kiri terletak di bawah diafragma dan berbatasan dengan limpa. Ginjal kanan berada di bawah diafragma berbatasan dengan liver (hati).
 
Ginjal terdiri dari dua bagian. Korteks di bagian luar dan medulla di bagian dalam ginjal. Di dalam korteks inilah terdapat jutaan nefron. Fungsi Nefron ini adalah menyaring kotoran-kotoran limbah metabolisme tubuh yang terdapat dalam darah. Dengan kata lain berfungsi sebagai pemcuci darah. Bagian inilah yang harus dibantu dengan minum air putih yang banyak. Sesuatu yang sering dilupakan saya dulu. Hehe. Sakit pinggang deh.

Struktur organ Nefron Ginjal terdiri daritubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus duktus kolegentes. Tubulus merupakan organ yang pertama kali menerima berbagai limbah sampah hasil dari proses metabolisme tubuh. Ginjal akan bekerja secara otomatis memilih zat-zat kimia tersebut. Ginjal akan mengembalikan zat kimia yang berguna bagi tubuh. Zat kimia yang tidak berguna dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk air kencing. Jadi, fungsi ginjal mengatur kadar zat kimia dalam tubuh. Jadi sudah terbayangkan, jika ginjal Anda tidak berfungsi, maka tubuh Anda menjadi gudang zat kimia. Maka ketika mengalami gagal ginjal maka zat kimia akan menumpuk di dalam darah dan di semua organ tubuh kita. Maka untuk menggantikan fungsi ginjal dunia medis akan mengambil tindakan cuci darah (hemodialisa) bagi para penderita gagal ginjal

APA SAJA FUNGSI GINJAL
Inilah fungsi-fungsi ginjal untuk tubuh Anda :
  • Ginjal membantu proses homeostatis agar Yin dan Yang tubuh tetap seimbang. Gangguan Yin dan Yang tubuh akan menyebabkan tubuh kita sakit.
  • Ginjal mengatur kadar asam dan basa dalam tubuh supaya tetap seimbang. Tubuh yang dominan asam akan lebih beresiko kanker. Tubuh yang sehat memiliki kadar basa yang baik.
  • Ginjal mengatur konsentrasi elektrolit. Jika kehilangan cairan elektrolit maka tubuh akan mudah lelah
  • Ginjal mengatur volume cairan ekstraseluler. Beuh kaya' HP aja ya :-)
  • Ginjal mengatur tekanan darah. Tidak heran pada penderita gangguan tekanan darah ginjalnya sudah dipastikan lemah. Konsumsi obat penurun tekanan darah dan obat-obat jantung akan membuat ginjal bertambah lemah. Nah lho
  •  Ginjal menjadi bagian dari sistem organ vital lainnya seperti jantung, liver, limpa dan endokrin (hormon seksual). Laki-laki dengan gangguan Lemah Ginjal Yin, dia menderita ejakulasi dini. Jika mengalami Lemah Ginjal Yan, dia mengalami gangguan ereksi tidak kerasSedangkan perempuan yang haid tidak teratur pertanda mengalamiLemah Ginjal Yin. Biasanya susah memiliki keturunan (susah hamil). Perempuan dengangangguan Ginjal Yan mengalami gangguan osteoporosis dan masalah rahim. Untuk mengatasinya silakan hubungi saya
Nutrisi yang mengandung zat dycepsin, octacosanol, vitamin E, lipid, dan protein asam amino sangat berguna untuk merawat ginjal Anda tetap sehat. Nutrisi mikro dycepsin dapat mengatasi gangguan gagal ginjal. Jadi gimana nih, masih menyepelekan kesehatan ginjal Anda? Atau mau mencegahnya dari sekarang?

http://vlixya.blogspot.com/2011/07/rawat-kesehatan-ginjal-anda.html

GINJAL

Pengertian Transplantasi Ginjal

Transplantasi ginjal atau dikenal dengan sebutan cangkok ginjal adalah suatu tindakan memindahkan ginjal dari satu individu ke individu lainnya. Transplantasi ginjal dibagi menjadi dua yaitu cadaveric-donor (donor ginjal dari individu yang telah meninggal) atau living-donor (donor ginjal dari individu yang masih hidup).
Living-donor dibagi lagi menjadi dua yaitu related (donor ginjal dan resipien ginjal memiliki hubungan kekerabatan) dan non-related (donor dan resipien tidak memiliki hubungan kekerabatan).
Indikasi dilakukannya transplantasi ginjal adalah pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir (end-stage renal disease). Beberapa faktor penyebab terjadinya penyakit ginjal tahap akhir adalah hipertensi, infeksi, kencing manis (diabetes mellitus), kelainan bentuk dan fungsi ginjal bawaan, dan kondisi autoimun seperti lupus.
Transplantasi ginjal harus melewati beberapa persyaratan, seperti usia (seseorang harus berada pada rentang usia tertentu untuk masuk ke dalam waiting-list transplantasi ginjal) dan kesehatan pasien (penyakit jantung atau paru yang amat parah biasanya tidak disarankan untuk menjalani transplantasi ginjal). Pasien dengan HIV juga tidak disarankan untuk menjalani transplantasi ginjal.
Sumber donor ginjal dibedakan menjadi dua yaitu donor hidup (living-donor) dan donor dari individu yang telah meninggal (deceased-donor). Persentase transplantasi ginjal dari donor hidup saat ini terus meningkat. Donor hidup harus melewati serangkaian tes dan evaluasi secara fisik dan psikis sebelum mendonorkan ginjalnya. Pada beberapa negara berkembang biasanya ditemukan orang yang menjual ginjalnya.
Operasi transplantasi ginjal biasanya memakan waktu 5 jam. Ginjal yang telah diangkat dari tubuh donor akan diletakkan pada rongga perut bagian bawah tubuh resipien dan pembuluh darahnya akan disambungkan ke pembuluh darah pada tubuh resipien, selanjutnya ureter dari ginjal donor akan disambung ke kantung kemih resipien.
Biasanya ginjal yang telah dicangkok-kan ini akan memproduksi urin dengan segera. Pasien yang telah menjalani transplantasi ginjal (resipien) biasanya akan membutuhkan obat imunosupresan(penekan sistem imun) sepanjang hidupnya untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal yang telah di-cangkok.
Beberapa komplikasi setelah dilakukannya transplantasi ginjal adalah:
  • Transplant rejection (reaksi penolakan tubuh terhadap ginjal yang telah di-cangkok)
  • Infeksi, karena mengonsumsi obat-obatan imunosupresan yang dibutuhkan untuk mencegah reaksi rejection.
  • Post-transplant lymphoproliferative disorders (suatu tumor limfe karena imunosupresan)
  • Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh
Pasien dengan transplantasi ginjal biasanya akan hidup lebih lama dibandingkan pasien dengan cuci darah (hemodialysis). Pasien dengan transplantasi ginjal umumnya akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan pasien dengan cuci darah saja.

Gejala Penyakit Gagal Ginjal

Gagal ginjal stadium awal sangat sulit dideteksi karena tidak menimbulkan keluhan atau ciri-ciri yang jelas. Di rumah sakit, kasus gagal ginjal biasanya terdeteksi dengan pemeriksaan ureum dan kreatinin darah. Gejala yang berhubungan dengan gagal ginjal biasanya tidak khas, misalnya anoreksia, mual, muntah dan perubahan status mental yang disebabkan oleh penumpukan zat-zat sisa metabolisme tubuh khususnya urea serta pembengkakan tungkai atau bagian tubuh lain karena penumpukan cairan. Beberapa pasien, terutama yang gagal ginjalnya disebabkan oleh kelainan prerenal, akan mengalami penurunan jumlah urin (jumlah urin normal minimal 0.5–1.0 mL/kgBB/jam).
Gejala gagal ginjal akut
Ciri gagal ginjal akut berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya: apakah prerenal, renal atau postrenal.
Gagal ginjal akut yang disebabkan oleh kondisi prerenal biasanya memberikan gejala rasa haus dan pusing saat perubahan posisi tubuh (ortostatik) karena penurunan tekanan darah, denyut nadi yang cepat (>100x/menit), bibir kering, dan produksi keringat berkurang.
Gagal ginjal akut karena penyakit pada ginjalnya sendiri dapat dicurigai jika sebelumnya terjadi kondisi yang menyebabkan aliran darah ke ginjal terganggu dan menyebabkan ginjal rusak. Jika kerusakan ginjal dicurigai karena bahan-bahan yang bersifat toksik terhadap ginjal, maka dapat ditelusuri riwayat penggunaan obat-obatan sebelumnya atau penyakit-penyakit yang dapat menghasilkan zat-zat berbahaya bagi ginjal. Nyeri pinggang juga dapat menyertai jika gagal ginjal disebabkan kelainan pembuluh darah ginjal atau peradangan pada ginjal.
Penyebab postrenal dapat memberikan gejala nyeri pinggang dan nyeri suprapubik (nyeri di daerah perut bawah) karena pembesaran kandung kencing dan saluran kencing. Nyeri yang bersifat hilang timbul dan menjalar sampai ke kantong zakar biasanya disebabkan oleh sumbatan akut pada saluran kencing. Jika dicurigai pembesaran prostat sebagai penyebab gagal ginjal akut, dapat dicari riwayat sering kencing malam hari, frekuensi kencing yang meningkat dan pada pemeriksaan ditemukan prostat yang membesar.
Gejala gagal ginjal kronik
Pada tahap awal gagal ginjal kronik, mungkin tidak ditemukan gejala klinis karena ginjal masih bisa beradaptasi dalam menjalankan fungsinya. Pada tahap lanjut, gagal ginjal kronis dapat menyebabkan anemia dengan gejala lemas, letih, lesu dan sesak napas. Terjadi penumpukan cairan tubuh yang lebih banyak lagi sehingga menyebabkan pembengkakan seluruh bagian tubuh. Beberapa pasien memberikan gajala yang disebabkan keadaan uremik (kadar urea dalam darah yang meningkat urea) yakni mual, muntah dan perubahan status mental (ensefalopati), disertai ketidakseimbangan elektrolit. Pemeriksaan USG ginjal dapat membantu dalam mendiagnosis gagal ginjal kronis.

Sumber : www.gagalginjal.org

Pengobatan Gagal Ginjal

Sebetulnya penyakit gagal ginjal tidak bisa "disembuhkan" dalam artian mengembalikan ginjal ke keadaan semula. Yang dimaksud dengan pengobatan gagal ginjal adalah mencegah semakin bertambahnya kerusakan pada ginjal dengan cara mengatasi penyebab gagal ginjalnya. Oleh karena itu, terapi pada gagal ginjal bisa bervariasi tergantung dari penyebabnya.
Pada gagal ginjal akut, dokter akan berusaha memperbaiki aliran darah ke ginjal (prerenal), menghentikan penggunaan obat-obatan yang merusak ginjal (renal) atau mengangkat sumbatan pada saluran kencing pasien (postrenal). Jika diperlukan, mungkin dokter akan menyarankan untuk melakukan cuci darah untuk membuang zat-zat sisa metabolisme yang tertimbun di dalam tubuh.
Gagal ginjal kronik tidak dapat disembuhkan. Jadi tujuan terapi pada pasien dengan gagal ginjal kronik adalah:
  1. Memperlambat kerusakan ginjal yang terjadi
  2. Mengatasi faktor yang mendasari gagal ginjal kronis (misalnya: kencing manis, hipertensi, dll)
  3. Mengobati komplikasi dari penyakit
  4. Menggantikan fungsi ginjal yang sudah tidak dapat bekerja
Untuk mencegah terjadinya kerusakan ginjal yang lebih parah dan mengatasi faktor yang memperburuk fungsi ginjal, maka diperlukan kontrol gula darah yang baik pada pasien diabetes mellitus, kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi (usahakan tekanan darah di bawah 130/80 mmHg), dan pengaturan pola makan yang sesuai dengan kondisi ginjalnya.
Komplikasi dari gagal ginjal juga harus ditangani. Penumpukan cairan diatasi dengan pemberian obat, anemia diatasi dengan pemberian obat yang menstimulasi pembentukan sel darah merah dan kadang-kadang ditambah suplemen zat besi. Penyakit tulang dapat terjadi karena kegagalan ginjal untuk menghasilkan vitamin D bentuk aktif dan ketidakmampuan ginjal untuk membuang zat fosfor. Oleh karena itu dapat diberikan vitamin D bentuk aktif dan obat yang mengikat fosfor ke usus.
Pada gagal ginjal stadium akhir, fungsi ginjal dapat digantikan hanya dengan dialisis (cuci darah) atau transplantasi ginjal. Perencanaan dialisis atau transplantasi ginjal biasanya dimulai pada gagal ginjal kronik stadium IV.

Sumber : www.gagalginjal.org

Diet Gagal Ginjal

Saat Anda menderita gagal ginjal kronik, Anda perlu mengganti pola makan Anda. Pengaturan diet ini bertujuan untuk menjaga kesimbangan elektrolit, mineral, dan cairan pada penderita gagal ginjal, serta membatasi jumlah zat sisa metabolisme yang tertimbun di dalam tubuhnya. Pengaturan diet ini harus disesuaikan dengan tingkat keparahan gangguan fungsi ginjal seorang pasien, sehingga harus dikonsultasikan lagi dengan dokter yang merawat pasien gagal ginjal tersebut. Secara umum, yang harus diperhatikan adalah:
  • Pembatasan konsumsi protein. Sangatlah penting untuk mendapatkan jumlah protein yang tepat karena protein diperlukan untuk membentuk otot, memperbaiki jaringan yang rusak dan melawan infeksi. Asupan protein yang sesuai akan membuat tubuh mendapatkan protein yang cukup tanpa menghasilkan urea (hasil metabolisme protein) berlebihan dan memperberat kerja ginjal. Protein hewani berasal dari telur, ikan, daging, keju, dan susu. Protein nabati berasal dari kacang-kacangan dan biji-bijian.
  • Pengurangan konsumsi garam. Batasi konsumsi garam sampai 4-6 gram sehari untuk mencegah timbunan cairan dalam tubuh dan membantu mengontrol tekanan darah Anda. 
  • Batasi asupan cairan.  Pada stadium awal, mungkin Anda tidak perlu membatasi asupan cairan. Namun, saat fungsi ginjal memburuk dan pasien menjalani dialisis (cuci darah), pasien akan menghasilkan urin dalam jumlah sangat sedikit atau bahkan tidak kencing sama sekali. Hal ini akan menyebabkan timbunan cairan dalam tubuh sehingga menyebabkan timbunan cairan di jantung, paru dan tungkai. Yang termasuk cairan adalah air minum, kuah sayuran, kuah sup, jeli dan sebagainya. 
  • Batasi asupan kalium karena ginjal yang sudah rusak tidak dapat membuangnya dari dalam tubuh. Kalium yang tinggi akan menyebabkan irama jantung yang tidak normal dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Contoh makanan dengan kandungan kalium yang tinggi adalah pisang, jeruk, alpukat, kiwi, kismis, kacang-kacangan, kentang, asparagus, tomat, dan labu. Pilihlah peach, pear, cherry, apel, strawberry, nanas, dan semangka, brokoli, kol, wortel, bunga kol, seledri, ketimun, terong, selada, bawang.
  • Batasi asupan fosfor untuk menjaga kesehatan tulang. Kelebihan fosfor dalam darah akan menyebabkan kalsium berkurang sehingga tulang menjadi rapuh. Contoh makanan yang tinggi fosfor adalah telur, susu, yoghurt, keju, biji-bijian, dan minuman bersoda. Anda mungkin akan memerlukan kalsium tambahan dan vitamin D untuk menjaga keseimbangan kalsium dan fosfor dalam tubuh Anda.
Asupan kalori harus tetap cukup untuk mencegah penghancuran jaringan tubuh yang sudah ada. Jika Anda memiliki berat badan berlebih, Anda mungkin harus mengurangi asupan karbohidrat. Lemak dapat menjadi sumber kalori yang baik bagi tubuh. Pastikan lemak yang dikonsumsi termasuk dalam golongan monounsaturated dan polyunsaturated (misalnya minyak zaitun, canola) untuk membantu melindungi pembuluh darah Anda.
Pasien dengan gagal ginjal kronik biasanya mengalami anemia dan membutuhkan suplemen zat besi. Makanan yang mengandung banyak zat besi adalah hati, daging sapi, daging ayam, sereal yang diperkaya dengan zat besi.

Sumber : www.gagalginjal.org

Penyebab Gagal Ginjal


Penyebab gagal ginjal akut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
  • Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini dapat disebabkan oleh:
    • hipovolemia (volume darah yang kurang),  misalnya karena perdarahan yang hebat.
    • Dehidrasi karena kehilangan cairan, misalnya karena muntah-muntah, diare, berkeringat banyak dan demam.
    • Dehidrasi karena kurangnya asupan cairan.
    • Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan berlebihan berupa urin.
    • Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh darah ginjal.
  • Penyebab renal di mana kerusakan terjadi pada ginjal.
    • Sepsis: Sistem imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga menyebabkan peradangan dan merusak ginjal.
    • Obat-obatan yang toksik terhadap ginjal.
    • Rhabdomyolysis: terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat otot yang rusak menyumbat sistem filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi karena trauma atau luka bakar yang hebat.
    • Multiple myeloma.
    • Peradangan akut pada glomerulus, penyakit lupus eritematosus sistemik,  Wegener's granulomatosis, dan Goodpasture syndrome.
  • Penyebab postrenal, di mana aliran urin dari ginjal terganggu.
    • Sumbatan saluran kemih (ureter atau kandung kencing) menyebabkan aliran urin berbalik arah ke ginjal. Jika tekanan semakin tinggi maka dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan ginjal menjadi tidak berfungsi lagi.
    • Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian dari saluran kemih) dan menghambat pengosongan kandung kencing.
    • Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter.
    • Batu ginjal.
Sedangkan penyebab gagal ginjal kronik antara lain:
  • Diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 yang tidak terkontrol dan menyebabkan nefropati diabetikum.
  • Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
  • Peradangan dan kerusakan pada glomerulus (glomerulonefritis), misalnya karena penyakit lupus atau pasca infeksi.
  • Penyakit ginjal polikistik, kelainan bawaan di mana kedua ginjal memiliki kista multipel.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka lama atau penggunaan obat yang bersifat toksik terhadap ginjal.
  • Pembuluh darah arteri yang tersumbat dan mengeras (atherosklerosis) menyebabkan aliran darah ke ginjal berkurang, sehingga sel-sel ginjal menjadi rusak (iskemia). 
  • Sumbatan aliran urin karena batu, prostat yang membesar, keganasan prostat.
  • Infeksi HIV, penggunaan heroin, amyloidosis, infeksi ginjal kronis, dan berbagai macam keganasan pada ginjal. 

Sumber  : www.gagalginjal.org

Gagal Ginjal Kronik (Chronic Renal Failure) Stadium Akhir



Apakah anda pernah melihat orang/teman/tetangga/keluarga melakukan cuci darah secara teratur dan mungkin sedang merencanakan suatu operasi cangkok ginjal? Dari luar mungkin hal ini terlihat mudah dan simple, sebab manakala anda bertanya kepada pasien atau keluarganya, "... mau kemana?" Jawabannyapun simple saja, "oh mau HD". Ya, HD adalah singkatan dari Hemodialysis atau cuci darah. Terapi HD biasanya diberikan kepada penderita gagal ginjal terminal (stadium akhir).



Sebenarnya sebelum sampai ketaraf cuci darah secara teratur/rutin, biasanya pasien dan keluarga telah melakukan banyak upaya, perjuangan, dan pengorbanan, dari sisi waktu, tenaga maupun biaya sejak munculnya gejala/keluhan hingga HD rutin. Dari segi pendanaan, HD rutin bisa sangat menyedot cadangan dana keluarga (bila tidak ditanggung asuransi) sampai-sampai banyak diantaranya mencapai kondisi keuangan kritis, yang tadinya mungkin keluarga tsb tergolong 'mampu'. Mengapa sampai demikian? Hal ini disebabkan karakteristik penyakit ini dengan progresivitas penurunan fungsi ginjal yang berbeda-beda, yaitu dapat berkembang cepat atau lambat. Bila berkembang cepat, maka episode sejak tidak ada keluhan hingga timbul keluhan ringan sampai berat memerlukan waktu beberapa bulan saja. Sedangkan pada yang lambat, maka pasien akan mengalami episode yang panjang (beberapa tahun atau beberapa puluh tahun) sejak tidak ada keluhan sampai timbul keluhan-keluhan ringan yang kemudian menjadi keluhan berat.


Bila 'beruntung' penyakit ini kadang terdeteksi secara tidak sengaja melalui pemeriksaan rutin (check-up) atau dengan mudah dideteksi oleh dokter yang telah berpengalaman. Namun pada kebanyakan kasus, sebelum penyakitnya terdeteksi sehingga diputuskan seorang pasien harus menjalani HD rutin biasanya dia sudah berulang kali masuk-keluar (berkonsultasi ke) Klinik/RS/dokter praktek atau mungkin telah mencoba pengobatan tradisional, tentunya disertai dengan berbagai macam pemeriksaan laboratorium dan dibumbui pula dengan berbagai jenis obat-obatan. Dalam kasus-kasus dimana tenaga kesehatan/dokter kurang memahami penyakit ini, pasien mungkin saja sudah berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun menjadi pelanggan dengan keluhan-keluhan ringan dan diberikan obat sesuai keluhannya, sampai suatu saat akhirnya diketemukan penyebab sakit yang sesungguhnya. Nah itu yang tergolong 'mujur' karena akhirnya terdeteksi. Untuk yang tergolong 'apes', penyakit penyebab tidak/belum terdeteksi bahkan hingga tubuhnya dititipkan ke bumi Pertiwi. Oleh karena itu ketika kerabatnya bertanya, "sakit apa si anu sampai meninggal dunia?" mungkin akan dijawab ,"katanya sih keracunan" atau "katanya disantet orang", dsb.


Penyakit utama apakah yang melatarbelakangi sehingga seseorang harus menjalani cuci darah (HD) secara teratur? Kebanyakan masyarakat pada umumnya sudah mengetahui bahwa penyebabnya adalah penyakit ginjal, namun dipastikan masih sedikit yang mengetahui penyakit ginjal jenis apa yang menyebabkan seseorang perlu HD teratur. Bila anda gemar membaca/browsing topik-topik kesehatan khususnya kesehatan ginjal, atau anda memiliki background pendidikan kesehatan biasanya anda sudah mengetahui penyebab utamanya adalah penyakit yang disebut sebagai gagal ginjal kronik stadium akhir (terminal) atau nama kerennya end-stage Chronic Renal Failure.



Apakah Gagal Ginjal Kronik?

Penurunan fungsi ginjal dalam skala kecil merupakan proses normal bagi setiap manusia seiring bertambahnya usia, namun hal ini tidak menyebabkan kelainan atau menimbulkan gejala karena masih dalam batas-batas wajar yang dapat ditolerir ginjal dan tubuh. Tetapi oleh berbagai sebab dapat terjadi kelainan dimana penurunan fungsi ginjal terjadi secara cepat/progresif sehingga menimbulkan berbagai keluhan dari ringan sampai berat, kondisi ini disebut gagal ginjal kronik (GGK) atau Chronic Renal failure (CRF).



Secara definisi, terdapat beberapa perbedaan diantara para ahli/pakar dalam menuliskan definisi penyakit ini. Ruang lingkup yang didefinisikan bisa berbeda, ada yang mendefinisikan berdasarkan pada apa yang terjadi pada ginjal, penyebab dan akibatnya pada ginjal dan tubuh manusia, atau merupakan gabungan dari satu atau dua komponen tersebut. Semuanya itu tidak salah karena para ahli (dokter) di seluruh dunia sudah sepakat tentang mekanisme terjadinya penyakit ini, hanya cara pengungkapannya saja yang berbeda-beda. Menurut penulis, Gagal Ginjal Kronik adalah suatu kondisi/penyakit dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara progresif-ireversibel sehingga menimbulkan berbagai kelainan dan gejala yang mengganggu dan merugikan. Sebagai catatan, batas penurunan fungsi ginjal dimana sudah mulai menyebabkan timbulnya gejala bagi si empunya ginjal adalah sebesar 75-85%, artinya keluhan/gejala akan muncul/jelas bila fungsi ginjal sudah dibawah 25%.
pakah Gagal Ginjal Kronik Stadium Terminal?

Disebut gagal ginjal kronik stadium 'terminal' (akhir) bila fungsi ginjal sudah dibawah 10-15% dan tidak dapat lagi diatasi dengan pemberian obat-obatan atau diet. Pada stadium ini ginjal sudah tidak mampu lagi beradaptasi/mengkompensasi fungsi-fungsi yang seharusnya diemban oleh ginjal yang sangat dibutuhkan tubuh sehingga memerlukan suatu terapi atau penanganan untuk menggantikan fungsinya yang disebut terapi pengganti ginjal atau Renal Replacement therapy. Terapi Pengganti Ginjal bisa dengan metode dialysis atau metode transpantasi (cangkok) ginjal. Metode dialysis ada 2 jenis yaitu: metode cuci darah (haemodialysis atau disingkat HD) dan cuci perut (peritoneal dialysis, disingkat PD). Keduanya akan diuraikan kemudian.



Penyebab Gagal Ginjal Kronik

Penyebab GGK dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu:

1. Penyebab pre-renal: berupa gangguan aliran darah kearah ginjal sehingga ginjal kekurangan suplai darah --> kurang oksigen dengan akibat lebih lanjut jaringan ginjal mengalami kerusakan, misal: volume darah berkurang karena dehidrasi berat atau kehilangan darah dalam jumlah besar, berkurangnya daya pompa jantung, adanya sumbatan/hambatan aliran darah pada arteri besar yang kearah ginjal, dsb.
2. Penyebab renal: berupa gangguan/kerusakan yang mengenai jaringan ginjal sendiri, misal: kerusakan akibat penyakit diabetes mellitus (diabetic nephropathy), hipertensi (hypertensive nephropathy), penyakit sistem kekebalan tubuh seperti SLE (Systemic Lupus Erythematosus), peradangan, keracunan obat, kista dalam ginjal, berbagai gangguan aliran darah di dalam ginjal yang merusak jaringan ginjal, dll
3. Penyebab post renal: berupa gangguan/hambatan aliran keluar (output) urin sehingga terjadi aliran balik urin kearah ginjal yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal, misal: akibat adanya sumbatan atau penyempitan pada saluran pengeluaran urin antara ginjal sampai ujung saluran kencing, contoh: adanya batu pada ureter sampai urethra, penyempitan akibat saluran tertekuk, penyempitan akibat pembesaran kelenjar prostat, tumor, dsb.

http://amuntahadsmcom.blogspot.com/2011/04/gagal-ginjal-kronik-chronic-renal.html

Diabetes Mellitus



Jumlah penderita diabetes dari hari ke hari semakin banyak. Diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan gaya hidup masyarakat saat ini yang belum sepenuhnya memahami bagaimana mencegah diabetes. Apalagi jumlah jenis makanan dan minuman yang mengandung zat tertentu yang mengakibatkan diabetes terus bertambah. Jadi memahami diabetes dan penyebabnya, mutlak dipelajari oleh Anda.

Sampai hari ini diabetes belum bisa disembuhkan secara total. Tindakan pengobatan yang sudah ada baru sampai pada tahap perawatan agar TINGKAT GULA DARAH TETAP TERKONTROL hingga resiko komplikasi bisa diperkecil. Itu pun tindakan pengobatan dengan obat-obatan kimia baru sebatas skenario agar kadar gula dalam darah menurun. Sedangkan kerusakan-kerusakan organ lain (komplikasi) belum bisa ditangani secara terpadu. Misalnya pada penderita dengan luka di kaki atau tangan. Tindakan yang dilakukan berakhir pada vonis amputasi. Belum lagi masalah komplikasi jantung koroner, gagal ginjal, kerusakan mata, kerusakan pankreas dan serangan stroke.

Untuk menangani kerusakan-kerusakan tersebut harus dengan meregenasi sel-sel dalam tubuh. Kita umpamakan dengan apa yang terjadi jika suku cadang sepeda motor Anda rusak. Sederhananya tentu tinggal mengganti suku cadang yang rusak dengan suku cadang yang baru. Misalnya mengganti busi yang rusak dengan busi yang baru.

Pertanyaannya, adakah yang jual ginjal yang rusak, jantung yang rusak, pankreas yang rusak? Tentu tidak ada yang jual suku cadang organ-organ tersebut. Satu-satunya cara adalah memperbaharui sel-sel organ tersebut. Dan itu tidak bisa dilakukan dengan obat kimia. Yang bisa hanya dengan nutrisi mikro yang diambil dari tumbuhan dan hewan. Diharapkan dengan pemberian nutrisi ini harapan hidup penderia diabetes bisa lebih panjang karena kerusakan organ-organ tubuh lebih bisa diperkecil.

Organ utama yang rusak pada penderita diabetes adalah pankreas. Pankreas berfungsi sebagai penghasil insulin. Insulin akan bertugas membuka pintu-pintu sel tubuh agar nutrisi, air dan oksigen yang dibawa oleh darah bisa masuk ke dalam sel. Atau dengan kata lain sel-sel tubuh mendapatkan makanan karena pintu mereka bisa dibuka oleh insulin. Apa yang terjadi jika insulin tidak ada?

Betul sekali, sel-sel tubuh akan mati karena tidak mendapatkan makanan yang dibawa oleh darah. Salah satu makanan tersebut adalah gula glukosa yang didapatkan dari terigu, nasi dan gula tebu. Akibat insulin tidak ada, tentu glukosa tidak bisa masuk ke setiap sel. Akhirnya glukosa menumpuk di dalam darah. Inilah yang dimaksud dengan kadar gula di dalam darah semakin meningkat (diabetes).

DIABETES DAN KOMPLIKASI YANG DITIMBULKAN
Anda bayangkan apa yang terjadi jika air dalam gelas diberi gula tebu terus menerus. Tentu air akan menjadi semakin kental. Begitu juga dengan yang terjadi dengan kondisi penderita diabetes. Karena kadar gula tinggi maka darah akan menjadi semakin kental. Kekentalan darah ini lama kelamaan akan merusak pembuluh darah di semua organ tubuh. Anda pasti tahu organ tubuh kita seperti jantung dan ginjal terdiri dari sel dan pembuluh darah. Jadi ada 2 hal yang mengakibatkan kenapa penderita diabetes menderita komplikasi yang begitu rumit, yaitu :

  • Sel-sel organ tubuh yang rusak akibat tidak dapat makanan. Jika itu terjadi pada kaki maka kaki yang terluka sulit sembuh. Jika terjadi pada ginjal maka ginjal akan rusak. Jadi jangan heran jika penderita diabetes ada yang harus menjalani cuci darah (hemodialisa)
  • Pembuluh darah yang rusak akibat dari darah terlalu kental. Jika itu terjadi pada jantung maka akan terjadi jantung koroner. Jika pembuluh darah otak yang rusak maka akan terjadi stroke

JENIS-JENIS PENYAKIT DIABETES
Saya sering sekali mendapatkan pertanyaan tentang tipe diabetes kering dan diabetes basah. Sebetulnya 2 tipe itu tidak ada. Kering dan basah hanya untuk menyebutkan komplikasi yang ditimbulkan. Misalnya komplikasi luka disebut diabetes basah. Padahal itu adalah komplikasi (kerusakan pada organ lain yang ditimbulkan oleh masalah utama). Penyakit diabetes dibagi menjadi 4 jenis, antara lain :
1. Diabetes tipe 1
Diabetes jenis ini terjadi karena pankreas sudah tidak berfungsi sama sekali. Biasanya menyerang di usia 30 tahun ke bawah. Bahkan sejak anak-anak. Ciri khas dari penderita diabetes tipe ini adalah ketergantungan suntik insulin. Sebab pankreas sudah rusak dan tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali. Konsumsi penyedap rasa, minuman soda mengandung sodium cyclamate, gula kimiawi, menjadi penyebab utama munculnya diabetes tipe 1 ini. Melindungi anak-anak Anda dari makanan dan minuman mengandung zat-zat diatas adalah tindakan yang sangat mendesak untuk dilakukan.

2. Diabetes tipe 2
Berbeda sekali dengan diabetes tipe 1. Pada diabetes tipe 2, pankreas belum rusak sama sekali. Hanya saja lemah dan tidak bisa melepaskan insulin dan sel beta pankreas. Diabetes tipe ini banyak menyerang sejak usia 40 tahun ke atas. Ciri khas penderita tipe ini adalah ketergantungan obat-obatan penurun gula darah. Tentu penggunaan obat-obatan ini akan membuat organ-organ vital seperti jantung, ginjal, limpa, dan pembuluh darah semakin rusak.

3. Diabetes tipe ibu hamil
Diabetes tipe ini bisa muncul akibat ibu hamil jarang bergerak dan banyak ngemil makanan dengan karbohidrat dan gula berlebih

4. Kanker pankreas 
Zat sodium cyclamate pada minuman dicurigai menyebabkan bukan saja diabetes tipe 1 tapi kanker pankreas juga. Kanker pankreas juga bisa disebabkan auto imun. Dimana sistem kekebalan tubuh melakukan pemberontakan dengan memakan organ tubuh si pemiliknya salah satunya merusak sel-sel pankreas

Tidak mengkonsumsi makanan dan minuman instant sama sekali memang sulit. Tapi memperkecil masuknya makanan dan minuman jenis ini adalah tindakan mendesak yang harus dilakukan untuk melindungi keluarga Anda. Ratusan juta bisa amblas akibat diabetes dan komplikasinya.

NUTRISI UNTUK PERAWATAN DIABETES DAN MENGATASI KOMPLIKASINYA
Selain menggunakan obat-obat kimia, untuk merawat penderita diabetes sangat dibutuhkan asupan nutrisi mikro. Nutrisi mikro ini berguna untuk mengganti sel-sel tubuh tubuh yang rusak, mengurangi kekentalan darah, menurunkan gula darah, menghindari amputasi pada kaki, membersihkan sumbatan-sumbatan pada pembuluh darah jantung dan organ tubuh lainnya, serta memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Mengkonsumsi nutrisi mikro secara rutin memberikan harapan hidup lebih panjang bagi penderita diabetes.
Nutrisi yang bisa Anda pesan adalah :

Calcium Diabetes
Zat CTY dari labu merah dapat mengaktifkan sel beta pankreas. Calcium Diabetes hanya dapat digunakan pada penderita diabetes tipe 2. Produk Calcium Diabetes juga dapat memenuhi kebutuhan kalsium penderita diabet. Dimana penyakit diabetes ada kaitan erat dengan kekurangan kalsium.

Butylosar CC
Ampuh menurunkan gula darah, tekanan darah tinggi, memperbaiki fungsi pencernaan, dan dapat memperbaiki luka penderita diabetes sehingga tidak harus diamputasi.

Dycepsin Caspsules
Memperbaiki ginjal, mengobati gagal ginjal, membersihkan dan memperbaiki limpa, paru-paru, dan liver. Memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan penyakit lupus (autoimun). Menguatkan kandung kemih bagi penderita diabetes yang sudah lama sering kencing. Memperbaiki kualitas seksual penderita diabetes

Natto Kinase
Menurunkan kekentalan darah (trombus). Khasiatnya melebihi obat-obatan trombolitika yang ada. Mengatasi kepikunan, stroke, jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi

Resveratrol GE
Melancarkan peredaran darah, mengatasi sumbatan pembuluh darah pada jantung koroner, stroke, dan impotensi. Terbukti efektif  membersihkan pembuluh darah dari kolesterol, asam urat, dan trigleserin

Spirulina
Telah mendapatkan pengakuan dari organisasi pangan dunia sebagai nutrisi paling lengkap dan seimbang abad ini. Dapat meregenerasi pankreas. Mencukupi kebutuhan nutrisi lengkap bagi penderita diabetes terutama yang telah kehilangan berat badan (kurus).

Renuvs Capsules
Melancarkan peredaran darah, membersihkan ginjal, mengatasi gangguan tidur, memberi vitalitas, memperbaiki kualitas seksual, dan mencukupi oksigen bagi sel-sel tubuh terutama bagi penderita diabetes dengan komplikasi luka gangren

Diacont
Membuang racun, memperbaiki pankreas, mengontrol gula darah, dan mengatasi luka 

http://vlixya.blogspot.com/2011/08/mengobati-diabetes-gula-darah-dan.html

GAGAL GINJAL



Gagal ginjal adalah sebuah kondisi dimana organ ginjal mengalami penurunan fungsi. Artinya ginjal sudah tidak berfungsi 100 % akibat faktor tertentu. Penurunan fungsi ini bisa cepat atau lambat sampai pada sebuah kondisi dimana ginjal sudah tidak bisa berfungsi sama sekali menyaring dan membuang elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh, dan mengeluarkan urin.
Setiap orang dapat terserang gagal ginjal. Misalnya akibat penyakit serius seperti diabetes, konsumsi obat kimia, jamu tak berizin, atau akibat operasi dan kecelakaan. Umumnya gagal ginjal lebih sering dialami orang lanjut dewasa dan lanjut usia. Setelah umur 30 tahun, ginjal akan menyusut fungsinya 1% setiap tahun. Proses ini bisa berlangsung lebih cepat jika Anda jarang mengkonsumsi air putih dan lebih banyak minum cairan berwarna seperti kopi, minuman soda, dan minuman kemasan.
Gejala umum yang mudah dikenali adalah sakit/pegal pinggang, ejakulasi dini, dan mudah lelah. Gejala tersebut sudah menandakan ginjal Anda mulai melemah. Dalam dunia kedokteran gagal ginjal dibagi menjadi gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis.
  • GAGAL GINJAL AKUT ditandai dengan gangguan susah buang air kecil atau volume air kencing semakin berkurang. Ketika diperiksa di laboratorium, air kencing menunjukkan kadar kreatinin yang meningkat.
  • GAGAL GINJAL KRONIS terjadi jika kreatinin sudah menetap hingga lebih dari tiga bulan. Terkadang ditemukan adanya kista dan batu dalam ginjal.
STADIUM GAGAL GINJAL
STADIUM 1, ginjal masih berfungsi antara 40% - 75%
Stadium 1 ini masih dikategorikan sebagai tahap ringan. Fungsi ginjal masih baik. Penderita belum merasakan gejala apa pun. Dalam pemeriksaan laboratorium juga masih menunjukkan batas normal. Inilah yang seringkali disepelekan orang. Walau pun normal, Anda tetap harus memperhatikan kondisi ginjal Anda. Untuk merawat dan menjaga kesehatan ginjal Anda, sebaiknya Anda menjalani pola hidup sehat dan mengkonsumsi nutrisi yang dapat meregenerasi sel ginjal seperti nutrisi dycepsin.
Dalam stadium 1, serum kreatinin dan kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) masih dalam batas normal. Penderita tidak mengalami keluhan apa pun. Gangguan ginjal dapat diketahui dengan tes pemekatan kemih yang lama dengan tes GFR (Glomerular Filtration Rate) yang teliti.

STADIUM 2, penurunan fungsi ginjal yang mencolok antara 20% - 50%
Penderita ginjal stadium 2 masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa. Padahal pada tahap ini ginjal sudah tidak berfungsi 75% dan rusak. Kadar BUN dan kreatinin mulai meningkat di atas normal. Pengobatan stadium 2 dilakukan untuk mengatasi kekurangan cairan, kekurangan garam, gangguan jantung dan pengawasan pemberian obat yang dapat memperparah ginjal.

STADIUM 3, fungsi ginjal kurang dari 10 %
Stadium 3 ini merupakan puncak dari gagal ginjal. Semua gejala sudah jelas. Penderita sudah dalam kondisi parah. Dia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Penderita mengalami mual, muntah, nafsu makan hilang, sesak nafas, pusing, sakit kepala, air kencing kurang, tidak bisa tidur, dan kejang-kejang. Pada akhirnya penderita koma.
Penderita pada stadium 3 ini mulai merasakan gejala cukup parah. Sebab ginjal sudah tidak sanggup lagi mempertahankan homeostatis cairan dan elektrolit dalam tubuh. Penderita juga menderita kurangnya pengeluaran air kencing (oliguri). Air kencing yang dikeluarkan hanya 500 ml setiap harinya. Ini akibat kegagalan glomerulus. Pada stadium ini, penderita pasti akan meninggal kecuali dia mendapat pengobatan dalam bentuk transplantasi ginjal atau dialisis (cuci darah).

Untuk pengobatan gagal ginjal, batu ginjal, radang kantung kemih dan batu kantung kemih, Anda dapat mengkonsumsi rutin nutrisi untuk memperbaiki struktur sel-sel ginjal. Antara lain :
  • Nutrisi Dycepsin. Nutrisi ini dapat memperbaiki struktur sel-sel organ ginjal hingga dapat menolong penderita ginjal sehingga berangsur-angsur normal.
  • Octacosanol dan Vitamin e. Diambil dari ekstraksi pucuk lembaga gandum. Nutrisi ini bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas organ ginjal dan meluruhkan batu ginjal
  • Obat dokter dan tindak hemodialisa (cuci darah) tetap dilakukan sampai betul-betul sembuh

http://vlixya.blogspot.com/2011/07/mengobati-gagal-ginjal.html