PENGUKURAN
Untuk mencapai suatu tujuan
tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan pengamatan yang disertai
dengan pengukuran. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan
yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang
sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran.
Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, Lord Kelvin,
seorang ahli fisika berkata, bila kita dapat mengukur yang sedang kita
bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita mengetahui apa
yang sedang kita bicarakan itu dan agar gejala-gejala peristiwa yang akan
terjadi dapat diprediksi dengan kuat.
Pengukuran adalah perbandingan dengan standar
-- William
Shockley. Pengukuran
sebenarnya merupakan proses pembandingan nilai besaran yang belum diketahui
dengan nilai standar yang sudah ditetapkan.
Tujuan Pengukuran:
- Mencari nilai korelasi
- Menginterpretasi
- Membandingkan dengan nilai-nilai teoritis
1. Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.
2. Secara tidak langsung
Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan nilai besaran yang diukur.
Untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, faktor yang harus diperhatikan antara lain :
- alat ukur yang dipakai
- aturan angka penting
- posisi mata pengukuran (paralax)
Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai
benar x0. Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan :1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan skala yang kecil.
2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif), contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm dan mikrometer skrup 0,01 mm
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang
- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan
sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol
pada percobaan hukum II Newton.
Dalam
penentuan hasil pengukuran dalam bidang kesehatan dapat terjadi:
a.
False Positif : suatu error (penyimpangan) yang
terjadi dimana penderita dinyatakan menderita suatu penyakit pada hal sama
sekali tidak.
b.
False Negatif : suatu error yang terjadi dimana
penderita dinyatakan tidk sakit pada hal penderita tersebut menderita suatu
penyakit.
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan
menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan
selalu terdapat ketidakpastian. Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal
misalnya batas ketelitian dari masing-masing alat dan kemampuan dalam membawa
hasil yang ditunjukkan alat ukur.
Istilah dalam Pengukuran
· Ketelitian (accuracy)
adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari
nilai yang diukur terhadap nilai benar X0, yaitu
seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.
· Kepekaanadalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar dar ipada Amperemeter / Voltmeter.
· Ketepatan (precision)
adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang sama. berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
Cara meningkatkan ketelitian antara lain:
1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar
2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi
3. Melakukan pengukuran berkali-kali
4. Kaliberasi
sepatutnya terhadap peralatan yang digunakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar