Halaman

Sabtu, 01 September 2012

Kemampuan koping terhadap tingkat kecemasan pada klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa

Kecemasan merupakan suatu kondisi yang muncul bila ada ancaman ketidakberdayaan atau kurang pengendalian, perasaan kehilangan fungsi-fungsi dan harga diri, kegagalan pertahanan, perasaan terisolasi . Perilaku koping seperti mengingkari, marah, pasif atau agresif umum dijumpai pada pasien. Upaya koping mungkin efektif atau tidak dalam mengatasi stres yang mengakibatkan ansietas. Jika perilaku koping efektif, energi dibebaskan dan diarahkan langsung pada penyembuhan. Jika upaya koping gagal atau tak efektif maka keadaan tegang meningkat sehingga terjadi peningkatan kebutuhan energi lalu sumber penyakit nampak lebih besar.
Klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa juga akan mengalami tingkat kecemasaan yang tinggi yang ditandai dengan perasaaan marah, sedih, badan gemetar, lemah, gugup, sering mengulangi pertanyaan, dan tanda-tanda vital meningkat. Sedangkan perilaku koping yang dijumpai yaitu klien sering mengingkari atau menyangkal, menangis, dan merasa takut akan kematian.
Individu dengan hemodialisa jangka panjang sering merasa khawatir akan kondisi sakitnya yang tidak dapat diramalkan dan gangguan dalam kehidupannya. Pengenalan kebutuhan rasa aman klien merupakan elemen penting dalam pendekatan holistik asuhan keperawatan yang meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual, seperti kecemasan yang dialami klien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa memerlukan upaya penyesuaian dan penanganan agar individu adaptif. Jika individu mempunyai koping yang efektif maka kecemasan akan diturunkan dan energi digunakan langsung untuk istirahat dan penyembuhan. Jika koping tidak efektif atau gagal maka keadaan tegang akan meningkat, ketidakseimbangan terjadi, dan respon pikiran serta tubuh akan meningkat berupaya untuk mengembalikan keseimbangan. Untuk itulah perlu adanya pengembangan mekanisme koping sebagai pertahanan melawan kecemasan. Perawat berperan dalam membantu mengelola kecemasan dengan mengembangkan koping yang efektif, menciptakan lingkungan yang terapeutik, melibatkan keluarga atau orang terdekat klien, serta mencantumkan dalam intervensi keperawatan dengan harapan klien adaptif dan kualitas hidupnya meningkat.

http://grahacendikia.wordpress.com/2009/12/19/kemampuan-koping-terhadap-tingkat-kecemasan-pada-klien-gagal-ginjal-kronik-yang-menjalani-hemodialisa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar