Halaman

Kamis, 27 November 2014

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat

Keadaan suatu daerah tidak selalu sama dengan keadaan didaerah lainnya, dan kondisi masyarakat disuatu saat berbeda dari saat lainnya. Masalah-masalah kesehatan dan cara penanganannya senantiasa berubah dan berkembang mengikuti perkembangan kemasyarakatan dan ilmu/teknologi.
Hendrick L.Blum mengemukakan model tentang sistem pada kesehatan masyarakat. Menurut H.L.Blum ada 4 faktor yang berperan dalam menentukan tingkat atau derajat kesehatan suatu masyarakat. Faktor-faktor tersebut ialah lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan.
1. Lingkungan 
Faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap derajat kesehatan masyarakat. Yang termasuk kedalam lingkungan ini adalah :
a. Lingkungan fisik
Lingkungan fisik dapat berupa keadaan tanah (pegunungan, rawa, subur atau tidak subur), keadaan air (bersih, kotor, mudah atau sulit didapat), keadaan cuaca (seperti panas, dingin, lembab, atau kering), dan lain sebagainya.

b. Lingkungan biologis
 Adanya hewan atau makhluk hidup lainnya yang berguna serta yang merugikan manusia. Yang berguna misalnya ternak, dan yang merugikan misalnya bakteri, virus, cacing parasit, dan lain-lain.
 Adanya tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi manusia berupa bahan pangan, sedangkan yang merugikan dapat berbentuk jamur penyebab penyakit, dan lain-lain.

c. Lingkungan sosial budaya
Lingkungan sosial budaya dapat berupa :
 Tingkat pendidikan
 Adat istiadat dan kepercayaan seperti tahayul, dan pantangan-pantangan yang tidak sesuai dengan kesehatan.
 Adanya lembaga-lembaga masyarakat yang dapat menjadi wadah kerjasama.
 Upacara-upacara
 Struktur politik kenegaraan

d. Lingkungan ekonomi
Yang termasuk dalam lingkungan ekonomi antara lain adalah :
 Struktur ekonomi
 Status ekonomi

2. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua terbesar yang mempengaruhi tingkat kesehatan masyarakat. Namun perilaku manusia mempunyai kontribusi yang lebih besar, oleh karena selain mempunyai pengaruh langsung terhadap kesehatan, berpengaruh pula secara tidak langsung melalui faktor lingkungan, sosial budaya, dan fasilitas kesehatan. Disebabkan perilaku manusia justru lingkungan dapat memberikan efek yang tidak baik terhadap kesehatan, dan karena perilaku manusia pula fasilitas kesehatan tidak atau kurang dimanfaatkan oleh manusia.
Perilaku adalah suatu aktifitas manusia baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak. Perilaku adalah hasil dari segala macam pengalaman dan interaksi manusia dan lingkungan (pusat PKM depkes RI, 1992).
Secara lebih operasional perilaku dapat diartikan sebagai suatu respon seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek, dan respon ini terbagi 2, yaitu :
a. Respon bentuk pasif
Bentuk pasif adalah respon internal, yakni yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat diamati oleh orang lain. Respon bentuk pasif ini antara lain adalah berfikir, tanggapan atau sikap batin, dan pengetahuan. Misalnya seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu hádala bermanfaat untuk mencegah statu penyakit tertentu, tetapi inu tersebut tidak pernah membawa anaknya ke posyandu atau ke puskesmas untuk di imunisasi. Perilaku seperti ini masih terselubung (covert behaviour).

b. Respon bentuk aktiv
Respon bentuk aktiv artinya bahwa perilaku itu dapat secara langsung dilihat atau diamati. Misalnya si ibu yang sudah tahu manfaat dari imunisasi terhadap kesehatan anaknya, akan membawa anaknya ke posyandu atau puskesmas untuk di imunisasi. Perilaku ini sudah nyata (overt behaviour)

Perilaku kesehatan tidak lain merupakan suatu reaksi dari seseorang terhadap rangsangan (stimulus) yang berhubungan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Reaksi ini dapat berbentuk pasif dan dapat pula aktiv.

a. perilaku terhadap sakit dan penyakit
perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, seperti memakan makanan yang mengandung nilai gizi, berolahraga, menimbang anak balita setiap bulan, dan lain sebagainya. Hal ini adalah untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit (promotif).
Perilaku sehubungan dengan pencegahan penyakit (preventif), adalah respon untuk melakukan pencegahan penyakit.
Perilaku sehubungan dengan pencarian pengobatan yaitu tindakan yang dilakukan seseorang untuk melakukan atau mencari pengobatan.
Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yakni tindakan seseorang estela sembuh dari statu penyakit.


b. perilaku sehubungan dengan sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh jajaran pemberi pelayanan. Perilaku ini adalah dalam bentuk respon terhadap sistem pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern maupun tradisional.

c. Perilaku yang berhubungan dengan makanan (respon seseorang terhadap makanan). Perilaku ini menyangkut dengan pengetahuan, sikap, dan tindakan terhadap makanan meliputi cara pengelolaan makanan serta zat gizi yang ada didalamnya.

d. Perilaku terhadap lingkungan, dimana lingkungan sebagai salah satu unsur penting bagi kesehatan manusia.

Ada beberapa faktor yang berperan mengapa individu/masyarakat berperilaku dalam hal-hal tertentu. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat dari 2 aspek :
a. manusia sebagai individu
b. individu sebagai anggota suatu kelompok/masyarakat

Menurut Lawrence Green, kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok yaitu faktor perilaku dan faktor-faktor diluar perilaku (non perilaku).

Faktor perilaku ditentukan oleh 3 kelompok, yaitu :
a. faktor presdiposisi
adalah setiap karakterisitik pasien, konsumen atau masyarakat yang memotivasi perilaku yang berkaitan dengan kesehatan. Mencakup pengetahuan individu, sikap, kepercayaan, tradisi, norma sosial dan unsur lain yang terdapat dalam diri individu dan masyarakat.

b. faktor pendukung
faktor pendukung adalah setiap karakteristik lingkungan yang memudahkan perilaku kesehatan dan setiap leterampilan atau sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan perilaku tersebut.

c. faktor pendorong
adalah setiap ganjaran yang mengikuti atau diperkirakan sebagai akibat suatu perilaku kesehatan.

Menurut Herbert C.Kelman perubahan perilaku seseorang dapat disebabkan karena :
 karena terpaksa
 karena ingin meniru
 karena menyadari manfaatnya

3. Pelayanan Kesehatan
Menurut H.L.Blum pelayanan kesehatan merupakan urutan ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan. Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, kelompok, dan ataupun masyarakat.

Yang termasuk dalam faktor pelayanan kesehatan adalah :
 sistem pelayanan kesehatan
 kemudahan masyarakat untuk dapat menjangkau pelayanan kesehatan
 sesuai dengan kebutuhan pemakai jasa pelayanan
 sesuai dengan prinsip ilmu dan teknologi kedokteran

4. Faktor Keturunan
Ilmu genetika membuktikan bahwa kondisi makhluk hidup ditentukan oleh keadaan gen orang tuanya. Adanya kelainan atau kecacatan pada gen orang tua akan mengakibatkan timbulnya kelainan/penyakit yang bersifat baewaan pada keturunannya.
Namun menurut para ahli faktor keturunan/genetika ini pengaruhnya bagi tingkat kesehatan masyarakat tidak terlalu besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar