Halaman

Minggu, 19 Agustus 2012

JURNAL ILMIAH UNKLAB Vol.14. No.1. Juni 2010 edisi khusus keperawatan

Perceptions of Nurses and Patients about Prayer and Meditation as Nursing Interventions at Rumah Sakit Advent Manado Sulawesi Utara
Djoko Sutopo
Universitas Klabat
dsutopo@yahoo.com
Abstract
This article observed the perceptions of nurses and patients about prayer and meditation as nursing interventions for spiritual care and derived implications for nursing management of patients in spiritual distress and implications for core competencies needed for pre-service nursing education.  The respondents were nurses and in-patients at Rumah Sakit Advent Manado.  The method was descriptive.  Results showed that there were convergent perceptions between the nurses and the in- patients at Rumah Sakit Advent Manado, Sulawesi Utara, about prayer and meditation as nursing interventions which were beneficial for both the patients and the nurses, even the in-patients’ families.  The implications are that the nurses can freely give the prayer and meditation as spiritual nursing intervention to the in-patients.
Artikel ini menyelidiki persepsi para perawat dan pasien tentang doa dan meditasi sebagai intervensi perawat untuk layanan spiritual dan mengambil implikasi untuk manajemen keperawatan untuk para pasien dalam kesulitan spiritual dan implikasi untuk kompetensi inti yang diperlukan bagi pendidikan keperawatan pra pelayanan.  Para responden adalah para perawat dan pasien rawat inap di Rumah Sakit Advent Manado.  Metode adalah deskriptif.  Hasil-hasil menunjukkan bahwa terdapat persepsi konvergen antara para perawat dan pasien rawat inap di Rumah Sakit Advent Manado, Sulawesi Utara, tentang doa dan meditasi sebagai intervensi perawat yang bermanfaat baik bagi para pasien maupun para perawat, bahkan para keluarga pasien rawat inap.  Implikasinya adalah bahwa para perawat dapat dengan bebas memberikan doa dan meditasi sebagai intervensi spiritual perawat kepada para pasien rawat inap.
Key Words:  nursing intervention, prayer, meditation

Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan yang Mempengaruhi Kesehatan Keluarga di Desa Jayakarsa
Arlien Jeannete Manoppo
Universitas Klabat
manoppoarlien@yahoo.com
Abstrak
Pencapaian kesehatan masyarakat sangat bergantung pada terbentuknya kesehatan dalam keluarga yang didukung oleh terjaminnya kesehatan lingkungan, seperti penyediaan nutrisi, pengadaan pemukiman keluarga, pengadaan air bersih, pengadaan jamban keluarga, dan pengadaan tempat pembuangan sampah.  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berdasarkan analisa persentase.  Metode pengumpulan data dilakukan melalui kwesioner yang ditentukan dengan menggunakan tehnik wawancara dan observasi pada warga (dari rumah ke rumah).  Jumlah sampel adalah seluruh populasi yang berada di desa Jayakarsa yaitu 140 keluarga.  Kesimpulan dari penelitian ini adalah penyediaan nutrisi (88.27%) dikategorikan sangat baik; pengadaan pemukiman keluarga (80.04%) dikategorikan baik; pengadaan air bersih (76.67%) dikategorikan baik; pengadaan tempat pembuangan sampah (57.14%) dikategorikan sedang; dan pengadaan jamban keluarga (42.43%) dikategorikan kurang.
Achieving community health depends on the establishement of health in the family which is supported by the guarantee of the environmental health, such as the provision of nutrition, family settlement, clean water, family toilets, and garbage disposal.  This study used descriptive method based on percentage analysis.  Data collection method was conducted through the techniques of interviews and observation to the members of the community (from house to house).  The total number of sample was the whole population in Jayakarsa village—140 families.  The conclusion from this study is that provision of nutrition (88.27%) was categorized very good; provision of family settlement (80.04%) was categorized good; provision of clean water (76.67%) was categorized good; provision of garbage disposal (57.14%) was categorized medium; and the provision of family toilets (42.43%) was categorized low.
Kata kunci:  kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan keluarga


Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan yang Mempengaruhi Kesehatan Keluarga di Desa Paputungan
Elisa Anderson
Universitas Klabat
aelisa11@yahoo.com
Abstrak
Kesehatan masyarakat yang bersifat kompleks perlu diperhatikan karena di dalamnya terdapat masalah individu, keluarga, dan kelompok.  Penelitian ini menganalisa faktor-faktor kesehatan lingkungan.  Metode penelitian yang digunakan bersifat deskriptif berdasarkan analisa persentase data melalui kwesioner dengan menggunakan teknik wawancara dan observasi pada warga yang dijadikan sampel (dari rumah ke rumah).  Jumlah sampel adalah seluruh populasi yang berada di desa Paputungan, yaitu 153 keluarga.  Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa persentasi penyediaan nutrisi adalah 88.43%, dan ini dapat dikategorikan sangat baik.  Persentasi pengadaan pemukiman keluarga adalah 78.91%, dan ini dapat dikategorikan baik.  Persentasi pengadaan air bersih adalah 78.43%, dan ini dapat dikategorikan baik.  Persentasi pengadaan tempat pembuangan sampah adalah 58.82%, dan ini dapat dikategorikan sedang.  Akhirnya, persentasi pengadaan jamban keluarga adalah 45.62%, dan ini dapat dikategorikan kurang.
The complex community health should be paid attention to because it contains individual, family, and group problems.  This study analyzed factors of environmental health.  The research method used was descriptive based on data percentage analysis through questionnaire by using the techniques of interview and observation to the members of the community as samples (from house to house).  The total number of sample was the whole population in Paputungan village—153 families.  The conclusion of this study reveals that the percentage of the nutrient preparation was 88.43%, and this can be categorized as very good.  The percentage of the family settlement was 78.91%, and this can be categorized as good.  The percentage of the provision of clean water was 78.43, and this can be categorized as good.  The percentage of garbage disposal place was 58.82%, and this can be categorized as medium.  Finally, the percentage of the provision of family toilets was 45.62, and this can be categorized as low.
Kata kunci: kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan

Optimisme dan Stres Mahasiswa Tingkat II Fakultas Ilmu Keperawatan
Nova Lina Langingi
Universitas Klabat
opangnl@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa optimisme dan stres.  Total mahasiswa Ilmu Keperawatan tingkat II yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah 93 orang, dan peneliti menggunakan desain penelitian descriptive-correlational dan purposive sampling.  Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa Keperawatan tingkat II memiliki tingkat optimisme yang baik, stres fisiologis dan psikologis yang sedang, dan ada hubungan yang sangat kuat antara optimisme dan stres dari para mahasiswa.  Penelitian ini merekomendasikan kepada para mahasiswa untuk lebih meningkatkan tingkat optimisme dan menurunkan tingkat stres dengan manajemen stres yang baik sehingga tidak terjadi respon stres yang maladaptive.  Di samping itu, penelitian ini juga merekomendasikan penelitian selanjutnya yang bersifat comparative study antara mahasiswa Keperawatan dan non Keperawatan untuk melihat tingkat optimisme dan stres.
This study was conducted to analyse optimism and stress.  The total number of Nursing students in year II who were the respondents in this study was 93, and the researcher used descriptive-correlational design and purposive sampling.  The results of this study showed that the Nursing students in year II possessed good level of optimism, medium level of physiological and psychological stress, and there was a strong correlation between optimism and stress of the students.  This study recommends the students to increase the level of optimism and decrease the level of stress through good stress management so that maladaptive response to stress will not happen.  Besides that, this study also recommends further study which is a comparative study between Nursing students and non Nursing students to see the level of optimism and stress.
Kata kunci:  Optimisme, stres, stres fisiologis, stres psikologis

Profil Demografi, Sosial-Ekonomi, dan Persepsi Kondisi Kesehatan Masyarakat Desa Waleo Kabupaten, Minahasa Utara: Suatu Analisis Deskriptif
Pengkajian Kebutuhan Kesehatan Masyarakat
Samuel Hadjo
Universitas Klabat
hadjo_stanley@yahoo.com
Abstrak
Pengkajian kebutuhan kesehatan masyarakat dilaksanakan dalam rangka mengidentifikasikan faktor positif dan negatif untuk menentukan prioritas penanggulangan masalah kesehatan dari masyarakat beserta semua sumber daya yang dimiliki.  Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara deskriptif, baik kuantitatif maupun kualitatif, profil demografi, sosial-ekonomi, dan persepsi kondisi kesehatan masyarakat desa Waleo yang dapat menjadi indikator kebutuhan pembangunan kesehatan masyarakat.  Dapat disimpulkan bahwa desa Waleo memiliki potensi pembangunan kesehatan yang sehat ditinjau dari variabel demografi dan sosial-ekonomi, di antaranya sebaran populasi, gender dan usia produktif, pendidikan dan pekerjaan, dan pendapatan ekonomi.  Persepsi masyarakat tentang hidup sehat juga menunjukkan gambaran yang sangat baik ditinjau dari indikator kesehatan masyarakat yang meliputi rumah sehat, kebersihan lingkungan, penyediaan air bersih, pola diet, asupan makro dan mikro nutrien, keluarga berencana, serta akses terhadap informasi kesehatan.
The assessment of the needs of community health is conducted in order to identify the positive and negative factors to determine the priority of tackling the problems of community health with all the resources.  This study aimed to descriptively identify, both quantitative and qualitative, the demographic and socio-economic profile and the perceptions of health conditions of the people of Waleo that can be used as indicators of the needs of community health development.  It can be concluded that Waleo had the potential of healthy development based on the variables of demography and socio-economics, among them the distribution of population, gender and productive age, education and occupation, and economic revenue.  The perceptions of the community regarding healthy living also showed a very good picture based on the indicators of community health which included healthy homes, environmental cleanliness, clean water provision, diet pattern, macro and micro nutrient intake, family planning, and access to health information.
Kata kunci:  kesehatan masyarakat, demografi, sosial-ekonomi, persepsi hidup sehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar