Halaman

Sabtu, 18 Agustus 2012

TEORI KEPERAWATAN LEININGER

DASAR - DASAR KONSEP TEORI LEININGER
  • Tahun 1940an : caring penting dalam keperawatan dan care adalah etos dominan keperawatan.
  • Tahun 1950an : cultural shock yaitu adanya recurrent behavioral differences,perbedaan ini punya dasar kultural.
  • Kurangnya pengetahuan tentang kultural anak sebagai missing link dalam keperawatan untuk memahami variasi dalam perawatan klien.
  • Tahun 1979 : Transcultural care yaitu suatu sub bidang pelajaran atau cabang keperawatan yang berfokus pada studi komparatif dan analisis kultural mengenai praktek, keyakinan dan nilai - nilai keperawatan dan perawatan sehat sakit.
TUJUAN :
Menyediakan/memberikan pelayanan asuhan perawatan yang bermutu dan efektif kepada orang lain berdasarkan nilai - nilai kultural mereka dan konteks sehat sakit. Dibangun dari pemikiran bahwa manusia dari tiap kebudayaan tidak hanya dapat mengetahui dan mendefinisikan pengalaman dan perasaan dunia keperawatan mereka tetapi juga dapat menghubungkan pengalaman dan perasaan itu ke kepercayaan dan praktek kesehatan umum mereka.

KONSEP TEORI LEININGER
Tahun 1991, definisi yang lebih berorientasi untuk konsep : culture, cultural care diversity, cultural care universality, nursing, worldview,dimensi struktur budaya dan social, konteks lingkungan, ethnohistory, generic ( folk or lay) care system, sistem perawatan profesional, kesehatan,care/caring, culture care preservation, accomodation dan repatterning.
  • Budaya : keseluruhan nilai, kepercayaan, norma dan cara hidup yang di pelajari, dibagi dan di transmisikan dalam kelompok tertentu yang menuntun mereka dalam berpikir, mengambil keputusan dan bertindak dalam pola tertentu.
  • Melekat dalam : bahasa, agama, sosial, politik, pendidikan, ekonomi, teknologi lingkungan.
  • Cultural care : yang membantu, mendukung untuk memelihara kondisi dan meningkatkan kesehatan.
  • Cultural Care Preservation : maintenance
  • Cultural Care Accomodation : negotiation
  • Cultural care Repatterning : restrukturisasi
  • Health : status keadaan manusia yang secara kultural merefleksikan kemampuan melakukan aktifitasharian dalam cara hidup yang terpola.
Development of the theory
  • Dikembangkan terutama sekali untuk menemukan jalan dan maksud dalam memberi kepedulian terhadap masyarakat yang mempunyai nilai - nilai berbeda dan jalan hidup masing - masing.
  • Di desain untuk memandu perawat dalam menyediakan pelayanan keperawatan.
  • Teori ini tidak hanya bepusat pada interaksi perawat klientetapi berfokus juga meliputi kepedulian keluarga, kelompok , masyarakat , kultur dan institusi.
Teori Leininger dan Paradigma Keperawatan
Leininger mengkritisi empat konsep keperawatan yaitu manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan.

Definisi konseptual menurut asumsi dan teori dari M.Leininger
  • Manusia seseorang yang diberi perawatan dan harus diperhatikan kebutuhannya.
  • Kesehatan : konsep yang penting dalam perawatan transkultural.
  • Lingkungan tidak didefinisikan secara khusus, namun jika dilihat bahwa telah terwakili dalam kebudayaan, maka lingkungan adalah inti utama dari teori M. Leininger.
  • Keperawatan. Beliau menyajikan 3 tindakan yang sebangun dengan kebudayaan klien yaitu cultural care preservation, accomodation dan repatterning.
KASUS
Seorang wanita bersuku jawa, bernama ny. M berumur 61 tahun, pendidikan terakhir S1 dengan gelar Spd, masuk rumah sakit 3 hari yang lalu karena stroke dan sedang dalam masa pemulihan . Sekarang diamenderita kelemahan pada tubuh bagian kiri.Dia dirawat di RS B di kelas 1 dengan 1 orang pasien lainnya. Sebelum dia masuk rumah sakit karena stroke Ny.M memelihara rumahnya sendiri dan cukup mandiri. Dia merupakan wanita yang ulet dan mandiri serta percaya dengan kemampuannya sendiri. Dia mengatakan bahwa dia juga aktif berpolitik. rumahnya berada di linhkungan tempat tinggal yang masih memegang kepercayaan tradisional yaitu tidak boleh merubah bentuk rumah sehingga daerah itu mempunyai nilai historis.

Pembahasan :
Pengkajian : Dikaji berdasar aspek - aspek yang biasanya melekat dalam budaya antara lain :
  • Kinship dan struktur sisial : janda dengan dua anak, aktif dalam kelompok lansia dan menjadi tenaga sukarela bagian administrasi ditempatnya bekerja 1x seminggu.
  • Profesional : dokter merupakan kepala tim dan profesi lainnya juga merupakan bagian dari tim.
  • Keperawatan juga bagian dari tim, mengidentifikasi kebutuhan perawatan makan yaitu kebutuhan ADL.
Diagnosa keperawatan:
Berdasarkan dari area Diversity dan Universality yang belum terpenuhi, termasuk kebutuhan akan kemandirian akan mobilitas, makan, BAB, BAK dan kebutuhan interaksi dengan orang lain dalam kelompok lansia.

Perencanaan:
Pemberian keperawatan berdasarkan kebudayaan (cultural care preservation), pengakomodasian perawatan bwerdasarkan kebudayaan, restrukturisasi perawatan berdasarkan kebudayaan ( cultural care repatterning) atau kombinasi dari ketiga-tiganya.

Implementasi
  • Pemeliharaan ( preservation ): membantu Ny.M melakukan hubungan dengan anggota kelompok lansia yang lain.
  • Akomodasi : membantunya dalam belajar menggunakan alat bantu jalan.
  • Repatterning : menemaninya makan dengan menggunakan tangan kanan.
Evaluasi:
  • Apakah sudah terpenuhi cultural diversity dan universality?
  • Apakah ny.M bisa memandang dirinya untuk melanjutkan kemandirian?
Kesimpulan:
  • Teori Leininger pada intinya menitik beratkan pada kebudayaan seseorang.
  • Teori Leininger telah di usahakan untuk dapat diaplikasikan kedalam berbagai budaya oleh penemunya yaitu Madeleine M. Leininger.
  • kekuatan utama dari teori ini adalah pentingnya pengenalan budaya dan pengaruhnya terhadap perawatan perawatan pasien.
  • Teori Leininger sangat diperlukan dan membantu dalam praktek keperawatan, serta mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
  • Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat perlu memahami norma - norma dan cara hidup budaya dari klien sehingga klien dapat mempertahankankesejahteraannya, memperbaiki cara hidupnya atau kondisinya.
  • Pemberian informasi mengenai penyakit dan prosedur pengobatan kepada klien/keluarga klien akan membantu kelancaran pengobatannya.
saran
  • Hendaknya ada pemberian informasi yang jelas dari perawat kepada klien, sehingga tidak ada suatu penolakan klien dalam pengobatannya.
  • Walaupun klien termasuk orang yang berpendidikan , hendaknya klien menerima anjuran yang diberikan dokter yang menanganinya.
  • Seharusnya perawat lebih memperhatikan kebutuhan klien.
References :
www.madeleine-leininger.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar