Halaman

Selasa, 07 Agustus 2012

NOTASI ILMIAH DAN SISTEM KONVERSI


NOTASI ILMIAH DAN SISTEM KONVERSI


¢  Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil, seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi.
¢  Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan.

Ketentuan Angka Penting
¢  Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
¢  Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol merupakan angka penting. Contoh : 2,0067 memiliki lima angka penting.
¢  Semua angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal bukan merupakan angka penting. Contoh : 0,0024 memiliki dua angka penting, yakni 2 dan 4
¢  Semua angka nol yang terletak pada deretan terakhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal merupakan angka penting. Contoh : 0,003200 memiliki empat angka penting, yaitu 3, 2 dan dua angka nol setelah angka 32.
¢  Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka penting. Contoh : 3,2 x 105 memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2. 4,50 x 103 memiliki tiga angka penting, yakni 4, 5 dan 0


Karena ilmu Fisika seringkali berhubungan dengan angka hasil pengukuran, dan pada umumnya data hasil pengukuran tidak dalam bentuk bilangan bulat, bahkan bilangan desimal dengan digit yang sangat banyak, maka diperlukan sebuah aturan pembulatan untuk menyingkat laporan pengukuran hingga digit yang diperlukan saja.
¢  Misalnya jika kita peroleh panjang meja 2,7435 meter, bukankah cukup melaporkannya hingga satu digit di belakang koma saja menjadi 2,7 meter ?
¢  Aturan pembulatan terkadang sangat penting ketika kit berhadapan dengan angkaangka pecahan dengan jumlah desimal yang banyak.


Aturan Pembulatan
Aturan I :
¢  Jika angka dibelakang angka terakhir yang ingin dituliskan kurang dari 5, maka hilangkan angka tersebut dan semua angka dibelakangnya.
¢  Misalnya kita ingin
¢  membulatkan 5,3467 menjadi 1 angka dibelakang koma,
¢  karena angka terakhir setelah angka 3 adalah 4, dan 4 kurang dari 5, maka kita hilangkan seluruh angka dibelakang 3 tersebut menjadi 5.3.

Aturan II :
¢  Jika angka dibelakang angka terakhir yang ingin dituliskan lebih dari 5, maka tambahkan digit terakhir dengan 1.
¢  Misalnya kita ingin membulatkan 5,3867 menjadi 1 angka dibelakang koma,
¢  karena angka terakhir setelah angka 3 adalah 8, dan 8 lebih dari 5, maka kita hilangkan seluruh angka dibelakang 3 tersebut dan tambahkan 3 dengan 1, sehingga 5,4

Aturan III:
¢  Jika angka dibelakang angka terakhir yang ingin dituliskan sama dengan 5, maka jadikanlah digit terakhir menjadi bilangan genap terdekat.
¢  Misal jika kita bulatkan angka 5,3567 menjadi 1 digit di belakang koma maka karena di belakang 3 adalah 5, dan 3 adalah bilangan ganjil maka genapkanlah menjadi 4 (bukan 2, karena 4 lebih dekat) menjadi 5,4.
¢  Atau jika kita bulatkan angka 5,6567 menjadi 1 digit di belakang koma maka karena di belakang 6 adalah 5, dan 6 adalah bilangan genap maka genapkanlah menjadi 6 (bukan 8 atau 4, karena 6 lebih dekat) menjadi 5,6.


Penulisan hasil pengukuran benda sangat besar, misalnya massa bumi kira-kira 6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg atau hasil pengukuran partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira 0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang lebar dan sering salah dalam penulisannya.

¢  Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku.
¢  Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai : a, . . . . x 10n
¢  di mana :a adalah bilangan asli mulai dari 1 – 9
¢  n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat dalam persamaan tersebut

contoh,
¢  Massa bumi = 6 x1024
¢  Massa elektron = 9,1 x 10-31
¢  0,00000435 = 4,35 x 10-6
¢  345000000 = 3,45×108

¢  Tuliskan dalam notasi ilmiah hasil kali dari 4,55 x 107 dengan 2,77 x 105!
Jawab,
¢  (4,55 x 107)x(2,77 x 105)
¢  (4,55 x 2,77)( 107 x 105)
= (12,6035) x 1012
 = 1,26035 x 1013

Nama Awalan
Lambang
Contoh
Nilai Desimal (bila dibanding dengan tanpa awalan)
Sebutan Lainnya
Pangkat Desimal
yotta ~
Y
Yottameter (Ym)
1.000.000.000.000.000.000.000.000
seribu milyar trilyun atau dwitrulyun
1024
zetta ~
Z
Zettameter (Zm)
1.000.000.000.000.000.000.000
semilyar trilyun
1021
exa ~
E
Exameter (Em)
1.000.000.000.000.000.000
sejuta trilyun
1018
peta ~
P
Petameter (Pm)
1.000.000.000.000.000
seribu trilyun
1015
tera ~
T
Terameter (Tm)
1.000.000.000.000
setrilyun
1012
giga ~
G
Gigameter (Gm)
1.000.000.000
semilyar
109
mega ~
M
Megameter (Mm)
1.000.000
sejuta
106
kilo ~
K
kilometer (km)
1.000
seribu
103
hekto ~
H
hektometer (hm)
100
seratus
100
deka ~
Da
dekameter (dam)
10
sepuluh
10
~
~
meter
1
satu
1 atau0 10
desi ~
D
desimeter (dm)
0,1
sepersepuluh
10-1
centi ~
C
centimeter (cm)
0,01
seperseratus
10-2
mili ~
M
milimeter (mm)
0,001
seperseribu
10-3
mikro ~
Μ
mikrometer (μm)
0,000.001
sepersejuta
10-6
nano ~
N
nanometer (nm)
0,000.000.001
sepersemilyar
10-9
piko ~
P
pikometer (pm)
0,000.000.000.001
sepersetrilyun
10-12
femto ~
F
femtometer (fm)
0,000.000.000.000.001
seper seribu trilyun
10-15
atto ~
A
attometer (am)
0,000.000.000.000.000.001
seper sejuta trilyun
10-18
zepto ~
Z
zeptometer (zm)
0,000.000.000.000.000.000.001
seper semilyar trilyun
10-21
yocto ~
Y
yoctometer (ym)
0,000.000.000.000.000.000.000.001
seper dwitrilyun
10-24


Konversi Satuan

¢  Konversi = Mengubah
¢  Besaran apapun yang kita ukur, seperti panjang, massa atau kecepatan, terdiri dari angka dan satuan.
¢  Sering kita diberikan besaran dalam satuan tertentu dan kita ingin menyatakannya dalam satuan lain.

Untuk mengkonversi satuan, terlebih dahulu harus diketahui beberapa hal yang penting, antara lain awalan-awalan metrik yang digunakan dalam satuan dan faktor konversi.



¢  Kelebihan sistem Satuan Internasional (SI) adalah kemudahan dalam pemakaiannya karena menggunakan sistem desimal (kelipatan 10) dan hanya ada satu satuan pokok untuk setiap besaran dengan penambahan awalan untuk satuan yang lebih besar atau lebih kecil.
¢  Misalnya, 1 centimeter = 0,01 meter atau 1 kilogram sama dengan 1000 gram.

Untuk kemudahan mengubah suatu satuan ke satuan lain dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan tangga konversi seperti yang terlihat pada gambar




¢  Kita bisa saja mengonversi hasil pangukuran kita dalam sistem satuan yang berbeda, Nampaknya sangat sederhana, namun kadang untuk satuan yang lebih kompleks harus berhati-hati
¢  misalnya dari 4 km/jam ke satuan SI m/s,
maka
4 Km/jam = 4 x 1000meter/3600detik
4 x 5m/8detik = 1,11 m/s

Satuan Ukuran Berat

¢  1 kuintal / kwintal = sama dengan = 100 kg
¢  1 ton = sama dengan = 1.000 kg
¢   1 kg = sama dengan = 10 ons
¢  1 kg = sama dengan = 2 pounds


Konversi Satuan Ukuran Luas

¢  Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk menjadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2 ).
¢  1 km2 sama dengan 100 hm2
¢  1 km2 sama dengan 1.000.000 m2
¢  1 km2 sama dengan 10.000.000.000 cm2
¢  1 km2 sama dengan 1.000.000.000.000 mm2
¢  1 m2 sama dengan 0,01 dam2
¢  1 m2 sama dengan 0,000001 km2
¢  1 m2 sama dengan 100 dm2
¢  1 m2 sama dengan 1.000.000 mm2

Konversi Satuan Ukuran Isi atau Volume

¢  Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3).
¢  1 km3 sama dengan 1.000 hm3
¢  1 km3 sama dengan 1.000.000.000 m3
¢  1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000 cm3
¢  1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000.000 mm3
¢  1 m3 sama dengan 0,001 dam3
¢  1 m3 sama dengan 0,000000001 km3
¢  1 m3 sama dengan 1.000 dm3
¢  1 m3 sama dengan 1.000.000.000 mm3


Rumus Konversi Suhu
Konversi dari
Ke
Rumus
Celsius
Fahrenheit
°F = °C × 1,8 + 32
Fahrenheit
Celsius
°C = (°F - 32) / 1,8
Celsius
kelvin
K = °C + 273,15
Kelvin
Celsius
°C = K - 273,15


Konversi Perubahan Satuan Waktu : Detik, Menit, Jam, Hari, Minggu, Bulan, Tahun, Abad

¢  1 Detik = Sama Dengan Seper 60 Menit (1/60 Detik)
¢  1 Menit = Sama Dengan 60 Detik
¢  1 Jam = Sama Dengan 60 Menit
¢  1 Jam = Sama Dengan 3.600 Detik
¢  1 Hari = Sama Dengan 24 Jam
¢  1 Hari = Sama Dengan 1.440 Menit
¢  1 Hari = Sama Dengan 86.400 Detik
¢  1 Minggu = Sama Dengan 7 Hari
¢  1 Bulan = Sama Dengan 28 Sampai 31 Hari
¢  1 Bulan = Sama Dengan 4 Minggu
¢  1 Caturwulan Atau Cawu = Sama Dengan 4 Bulan
¢  1 Semester = Sama Dengan 6 Bulan
¢  1 Tahun = 365 Sama Dengan Hingga 366 Hari
¢  1 Tahun = Sama Dengan 12 Bulan
¢  1 Dasawarsa = Sama Dengan 10 Tahun
¢  1 Abad = Sama Dengan 100 Tahun




 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar